Kemungkinan hilangnya ornamen dan tidak adanya batu marmer karena makam yang tidak terurus oleh keluarga atau masyarakat setempat.
Di sebelah belakang makam pejabat Pabrik Gula Pangkah, terdapat juga makam lain yang nampaknya sudah ada dari zaman Mataram kuno. Adapun nama pada makam tersebut bertuliskan "Hadisurjo Sjawal" dengan tahun meninggal 1889.
BACA JUGA: Kisah Misteri Julukan Tegalwangi dan Petilasan Sunan Amangkurat I yang Menjadi Tempat Wisata Religi
BACA JUGA: Pabrik Gula di Pangkah Tegal jadi Pabrik Tertua di Indonesia, Ini Sejarahnya
Kemungkinan, makam Mataram ini berada di zaman yang sama dengan makam Belanda di Pabrik Gula Pangkah. Hal ini bisa dilihat dari tahun meninggal yang waktunya berdekatan 1890-1889.
Selain dua makam Belanda pertama, juga ada makam Belanda lain yang berada di kawasan belakang area pemakaman umum. Sayangnya, lokasi makam Belanda yang lain tersebut dipagar tinggi dan minim akses masuk.
Kemungkinan juga makam yang dipagar tinggi tersebut memiliki umur yang lebih tua daripada dua makam belanda terakhir yang salah satunya memiliki ornamen bamu terpotong.
Akhir kata
Nah jadi itulah, informasi seputar misteri makam Belanda di Pabrik Gula Pangkah yang hingga sekarang nampaknya masih menjadi buah bibir oleh masyarakat setempat. Meskipun begitu, makam-makam tersebut menjadi aset sejarah yang berharga dan bukti bahwa pemerintahan Belanda memang benar ada di Indonesia.
Demikian informasi pada artikel ini. Semoga informasi yang disajikan dapat bermanfaat.