RADAR TEGAL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal menggelar kirab pataka dan parade hasil bumi di depan Rumah Dinas Wakil Bupati Tegal Kamis 16 Mei 2024 pagi. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-423 Kabupaten Tegal.
Dalam kegiatan tersebut, sejumlah warga cukup antusias untuk menyaksikannya. Bahkan, mereka rela berebut gunungan hasil bumi yang di arak dalam kegiatan tersebut.
Sebelum menjadi rebutan warga, 53 gunungan hasil bumi dari instansi perangkat daerah Pemkab Tegal, BUMD dan Kantor Pertanahan Kabupaten Tegal tersebut diarak terlebih dulu. Dengan rute dari Monumen GBN menuju Trasa, Ruko Slawi, Patung Obor hingga berakhir di panggung kehormatan di depan Rumah Dinas Wakil Bupati Tegal.
Pada kegiatan itu, Perwakilan sesepuh keluarga Kalisoka Zamzami menyerahkan Tombak Kyai Plered dan Pataka Pakta Integritas kepada Pj Bupati Tegal Agustyarsyah saat berada di panggung kehormatan. Selanjutnya, dua pusaka perlambang tekad para pejabat Pemerintah Kabupaten Tegal dalam mengemban amanat rakyat ini kemudian ditempatkan di Rumah Dinas Wakil Bupati Tegal.
Momen paling seru terjadi saat ratusan warga berebut gunungan milik kontingen peserta usai melintas panggung kehormatan. Adapun hasil bumi yang dikirab antara lain palawija, sayuran, buah-buahan, ikan, bebek, teh poci hingga jajanan tradisional.
Dalam sambutannya, Agustyarsyah mengatakan parade hasil bumi ini membawa pesan perlunya pemerintah dan masyarakat menjaga lingkungan hidup. Termasuk kelestarian lahan pertanian.
“Budaya gunungan ini menunjukkan bahwa bumi Kabupaten Tegal ini sangat makmur. Sedangkan keragaman seni budaya tradisional yang ditampilkan berpeluang besar dipromosikan sebagai event pariwisata nasional,” ujarnya.
Sebab menurutnya, aset tak benda di Kabupaten Tegal ini punya daya tarik dan nilai jual. Dirinya berharap event tahunan ini tidak sebatas dinikmati warga Kota Slawi atau Kabupaten Tegal saja, tetapi juga warga lain dari luar kota.
Agustyarsah mengatakan, pihaknya akan terus mendorong agar peringatan hari jadi ini tidak hanya dinikmati wisatawan lokal saja, tapi juga wisatawan luar kota. Sekaligus mengenalkan destinasi wisata unggulan, kuliner dan kebudayaan yang ada di Kabupaten Tegal.
Agustyarsyah menjelaskan makna harmoni sebagai sebuah semangat untuk menciptakan keharmonisan hubungan antar pelaku pembangunan dan pemangku kepentingan. Sekaligus situasi wilayah yang kondusif guna menyambut datangnya pesta demokrasi Pilkada Serentak tahun ini.
“Sesuai dengan tema harmoni pada hari jadi tahun ini, jangan sampai kita terpecah belah hanya dengan berbeda pilihan saat proses Pilkada nanti,” pungkasnya. (*)