RADAR TEGAL - Toyota Avanza generasi ke tiga, merupakan seri Avanza yang memiliki cukup banyak peminat, khususnya di Indonesia. Mirip dengan generasi Avanza lainnya, mobil ini masih mempertahankan desain MPV yang khas, menyerupai Xpander, Xenia, dan Stargazer.
Namun walaupun masuk kedalam generasi ke tiga, Avanza satu ini tidak mengalami banyak perubahan dari generasi pendahulunya. Toyota Avanza generasi ke tiga hanya menang dalam penjualan, sehingga Anda tidak perlu heran ketika sering menjumpai mobil ini dijalanan.
Toyota Avanza generasi ke tiga yang dirilis pada tahun 2015 sampai 2019 ini juga menjadi generasi yang bisa dibilang minim perubahan. Perubahan paling mencolok hanya pada grill yang dibuat lebih tebal dan penginstalan lampu multi-reflektor terbaru.
kendati demikian, mobil ini nampak memiliki daya tariknya tersendiri sehingga banyak dibeli oleh konsumen Indonesia. Tidak heran apabila mobil Toyota Avanza generasi ke tiga ini sering dijuluki sebagai mobil sejuta umat.
BACA JUGA: Daihatsu Xenia 2024, Punya Fitur Keselamatan Terdepan yang Pas untuk Mudik Lebaran
Nah, meskipun dijuluki sebagai mobil sejuta umat di Indonesia, nyatanya Avanza generasi ke tiga ini tidak lepas dari beberapa masalah. Berikut, sudah Radar Tegal siapkan informasi mengenai 6 penyakit umum pada mobil Avanza generasi ke tiga.
6 penyakit Toyota Avanza gen 3
1. Ban Gampang Hamil
Kekurangan paling umum dijumpai oleh pengguna Avanza genrasi ketiga adala bannya yang sangat mudah hamil. Ban yang mudah benjol atau hamil ini sering dialami pengguna Avanza gen ke tiga ketika usai digunakan perjalanan jauh.
Selain itu, penggunaan velg 16 inci dengan ban berprofil 195/60 pada Avanza generasi ketiga dianggap sebagai salah satu penyebab utama benjolan pada ban. Profil ban yang tipis dan velg yang besar membuatnya lebih rentan terhadap benturan dan tekanan, sehingga mudah benjol saat digunakan di jalan yang tidak rata atau berlubang.
2. Suspensi Terasa Keras
Selain masalah ban yang mudah benjol, Toyota Avanza generasi ketiga juga memiliki beberapa kekurangan lain yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah suspensi yang terasa keras ketika melewati jalan berlubang.
Penyakit ini membuat pengendara dan penumpang merasakan guncangan yang tidak nyaman saat melewati jalan berlubang. Hal ini terutama terasa pada bagian belakang mobil, di mana guncangan dapat lebih terasa karena bobot mobil yang lebih berat di bagian belakang.
3. Material Plastik