Akibat banjir di daerah tersebut, beber Arief, total 17.000 ha lahan pertanian terendam air. Dengan luasan tersebut, maka kehilangan produksi beras hingga 200.000 ton.
"Kita sangat prihatin karena sebenarnya di bulan Maret dan April ini salah satu sumber padi kita adalah dari Demak. Ada yang bisa diselamatkan, ada yang tidak bisa diselamatkan. Tapi kalau bisa diselamatkan, biasanya langsung dikeringkan dan langsung masuk ke penggilingan padi," paparnya.
BACA JUGA: Kota Tegal Banjir, Sejumlah Siswa di Sekolah yang Terendam Terpaksa Diliburkan
Sebagai bentuk keprihatinan, pihaknya bersama BUMN di bidang pangan, asosiasi-asosiasi dan perusahaan-perusahaan bidang pangan, membawa bantuan pangan. Pihaknya berharap, bantuan yang dibawa bisa mencukupi untuk membantu kebutuhan pangan warga yang terdampak banjir.
Demikian informasi terkait rehabilitasi pasca bencana di Jawa Tengah yang direncanakan pekan depan. Semoga membantu. (*)