3. Tidak Turuti Ngidam Bisa Bikin Bayi Ngiler
Mitos ini telah diturunkan dari generasi ke generasi dan sangat terkenal, kepercayaan tentang ibu hamil yang mengidam tetapi jika tidak terpenuhi bisa membuat bayi akan ngeces atau ngiler. Kepercayaan ini membuat para ibu hamil memiliki alasan untuk menikmati berbagai keinginan dan makanan dalam jumlah banyak.
Namun, fakta menunjukkan bahwa ngiler pada bayi adalah hal yang normal dan tidak dipengaruhi oleh perasaan atau makanan selama masa kehamilan. Ngiler biasanya dimulai setelah bayi lahir dan mencapai puncaknya saat bayi berusia tiga hingga enam bulan, ini adalah hal yang normal karena sedang dalam proses pertumbuhan gigi.
4. Konsumsi Es Bisa Bikin Bayi Gemuk
Ukuran bayi dipengaruhi oleh asupan makanan dari ibu dan faktor-faktor seperti genetika dan makanan. Minum es tidak langsung membuat bayi besar, tetapi jika sering mengonsumsi minuman manis tinggi gula dengan es, hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan berlebihan selama kehamilan.
BACA JUGA: Mitos Menyapu di Malam Hari, Benarkah Bikin Rezeki Jadi Seret? Ini Penjelasan Selengkapnya
5. Ibu Hamil Harus Makan Dua Porsi
Banyak orang berpikir bahwa ibu hamil perlu makan lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan bayi dalam kandungan. Namun, kepercayaan ini sebenarnya hanya mitos yang belum terbukti kebenarannya.
Memang benar bahwa ibu hamil perlu memperhatikan asupan makanannya, tetapi tidak boleh berlebihan. Kenaikan berat badan yang normal bagi ibu hamil, jika dilihat dari Indeks Massa Tubuh (IMT), berkisar antara 12-15 kilogram, dan untuk ibu hamil yang obesitas berkisar antara 6-12 kilogram.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa ibu hamil hanya membutuhkan tambahan kalori sekitar 300 kalori per hari. Kepercayaan bahwa ibu hamil harus makan dua kali lipat dari biasanya hanya akan membuat berat badan semakin bertambah dan sulit untuk dikurangi di kemudian hari.
Selain itu, hal tersebut juga dapat berpotensi membahayakan kesehatan ibu hamil dan bayi. Maka dari itu kamu harus berhati-hati pada setiap mitos yang ada dimasyarakat dan tidak mudah terpengaruh mitos seputar ibu hamil tersebut. (*)