Mantu Poci, Prepegan, Sedekah Laut, Tari Endel, Balo-Balo, Penjamasan Makam, Festival Jamu dan Kuliner, hingga Ruwat Bumi Purwahamba Indah, semuanya mengajarkan kita tentang keindahan dalam keberagaman.
Mengamati tradisi Tegal bukan hanya sebagai pengalaman wisata, melainkan sebagai perjalanan untuk memahami kearifan lokal dan nilai-nilai yang menjadi pondasi masyarakat.
Dalam upaya pelestarian budaya dan tradisi wong Tegal, kita semua berperan sebagai penjaga kekayaan warisan nenek moyang. Mari kita lestarikan dan bangkitkan kembali keajaiban ragam tradisi Tegal untuk generasi mendatang. (*)