RADAR TEGAL – Pakai jasa joki galbay pinjol ternyata justru bikin makin rugi dan hutang makin bertambah. Alih-alih mendapatkan bantuan untuk melunasi hutang pinjaman online, justru ada sejumlah dampak buruk yang bisa ditimbulkan dari jasa ini.
Salah satu dampak buruk pakai jasa joki galbay pinjol yang justru bikin makin rugi ini disebabkan adanya tarif tambahan yang dibebankan oleh penyedia jasa. Biasanya mereka akan memberikan nominal tertentu sebagai imbalan atas jasanya.
Selengkapnya berikut 5 alasan pakai jasa joki galbay pinjol justru bikin makin rugi. Hutang siap-siap justru makin bertambah bukannya lunas!
5 alasan pakai jasa joki galbay pinjol justru makin rugi
Perlu Anda ketahui bahwa jasa joki galbay pinjaman online ini termasuk layanan ilegal. Sebab, operasional mereka tidak diawasi atau terdaftar pada lembaga keuangan pemerintah manapun, termasuk OJK.
BACA JUGA : 4 Cara Tepat dan Aman Kirim Foto Selfie KTP untuk Verifikasi Pinjol, Jangan Sampai Tersebar!
Cara kerja dari jasa joki galbay pinjol ini, yaitu menawarkan jasanya untuk melunasi hutang pengguna dengan mengajukan pinjaman pada platform pinjol semi legal atau ilegal.
Nantinya uang yang didapatkan pada platform tersebut digunakan untuk membayar hutang pada pinjol yang legal OJK. Namun, tentu saja ada beberapa hal buruk yang terjadi dengan menggunakan jasa joki galbay pinjol ini.
1) Bunga tinggi
Tidak hanya pinjaman online, jasa joki ini juga biasanya memberikan bunga tertentu dan biaya tambahan lainnya yang tergolong tinggi. Mereka menetapkan imbalan tertentu atas jasanya tersebut.
Bukan hal tidak mungkin justru biaya ini bisa lebih tinggi dibanding mengajukan pinjaman langsung pada lembaga keuangan resmi yang lain.
2) Siklus hutang yang bermasalah
Pakai jasa joki galbay pinjol justru bikin makin rugi karena bisa membuat siklus hutang bermasalah. Nantinya penggunaan jasa ini bisa membuat siklus hutang sulit diputuskan.
BACA JUGA : Jangan Langsung Bayar! Begini Cara Tepat Hadapi DC Pinjol yang Datang ke Rumah
Tidak sedikit orang yang menggunakan jasa ini terjerat dalam nominal hutang yang tinggi, apalagi adanya beban suku bunga yang terlalu tinggi.