Pada era globalisasi, lanjut dia, tidak sedikit tantangan yang dihadapi dalam upaya pelestarian Bahasa Jawa. Sehingga peran tenaga pendidik dan orang tua sangat penting dalam menjaga kelestariannya.
Dengan begitu, bahasa Jawa tetap bisa digunakan oleh generasi muda dan anak-anak.
"Saat masa kecil kita masih sering mendengarkan kata-kata Bahasa Jawa, tetapi sekarang sudah jarang kita dengar. Apalagi di daerah perkotaan, anak-anak sekarang lebih banyak yang menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa Jawa," tutur dia.
Setali tiga uang, Sekda Daerah Istimewa Yogyakarta Beny Suharsono mengatakan, upaya menjaga kelestarian bahasa daerah seringkali dianggap mustahil apabila tidak digunakan dalam komunikasi sehari- hari.
"Dalam melestarikan bahasa Jawa, tugas terberat adalah mengajak masyarakat untuk peduli dan secara konsisten ikut terlibat menggunakan bahasa maupun aksara Jawa," katanya.
Benny berharap, Kongres ini secara nyata dapat menjadi titik tolak dalam menjadikan sebuah misi sekaligus kemitraan antara pemerintah dengan masyarakat untuk bersama-sama merawat dan melestarikan bahasa Jawa.
Demikian informasi terkait upaya 3 provinsi melakukan pelestarian dan perawatan untuk mencegah Bahasa Jawa yang nyaris punah. (*)