10 Risiko Menggunakan Pembayaran Paylater, Jika Tak Terkontrol Bisa Memperburuk Kondisi Keuangan

Sabtu 04-11-2023,05:45 WIB
Reporter : Dayu Mila
Editor : Dayu Mila

RADAR TEGAL – Perlu Anda ketahui 10 risiko menggunakan pembayaran paylater sehari-hari, utamanya dalam belanja online. Memang fitur ini bisa memudahkan dalam memenuhi kebutuhan mendesak, namun ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi keuangan Anda.

Salah satu risiko menggunakan pembayaran paylater tentunya membuat ketergantungan. Tidak sedikit yang sudah pernah menggunakan fitur ini akan mencoba lagi di masa depan, maupun platform lainnya yang menyediakan paylater.

Maka dari itu, ketahui 10 risiko menggunakan pembayaran paylater di bawah ini. Jangan sampai Anda terburu-buru menggunakan layanan ini untuk belanja online atau lainnya.

10 risiko menggunakan pembayaran paylater

Tiap pinjaman yang instan selalu menimbulkan sejumlah risiko kepada penggunanya dibalik kemudahan pengajuannya. Salah satunya yaitu pembayaran paylater yang populer di berbagai kalangan.

BACA JUGA : 5 Risiko Fatal Pakai Limit Paylater yang Terlalu Tinggi, Kaum Milenial Wajib Banget Simak

Namun, akan ada sejumlah hal atau dampak buruk dari menggunakan paylater yang harus Anda ketahui. Hal ini bisa mengganggu kondisi keuangan Anda jika terus-terusan ketagihan paylater.

1) Suku bunga tinggi

Paylater seringkali menerapkan suku bunga yang tinggi. Bahkan, jumlahnya jauh lebih tinggi dibanding jenis pinjaman lain maupun kredit di lembaga keuangan.

2) Bisa saja terlilit hutang

Suku bunga yang tinggi ini tentu bisa mempengaruhi kondisi keuangan Anda, sehingga berujung terlilit hutang. Apalagi jika Anda tidak mengelola paylater ini dengan bijak.

3) Impulsif

Risiko menggunakan pembayaran paylater berikutnya yaitu muncul sifat impulsif. Hal ini dikarenakan kemudahan akses dari layanan paylater. Apalagi limit paylater yang ditawarkan cukup tinggi.

BACA JUGA : Paylater Akulaku Ditutup OJK, Kalau Masih Punya Cicilan Gimana? Begini Solusinya

Hal inilah yang sering membuat banyak orang gagal melunasi hutang, karena sering hanya berfokus pada cara menggunakan pinjamannya dibanding melunasinya nanti.

Kategori :