RADAR TEGAL - Guna meningkatkan kemampuan relawan penanggulangan bencana, BPBD Kabupaten Tegal rutin melakukan pembekalan. Tercatat, hingga saat ini ada sekitar 266 relawan penanggulangan bencana yang tersebar di 24 posko relawan wilayah se Kabupaten Tegal dan 1 posko relawan di kantor pusat BPBD.
Relawan tersebut tersebar di wilayah selatan, timur, Kecamatan Pangkah, Balapulang, Warureja, Suradadi, Kramat, Adiwerna, dan Slawi.
Kalak BPBD Elliya Hidayah melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Widi Harsono menyatakan, pihaknya secara periodik melakukan pembekalan relawan penganggulangan bencana yang diminta pemerintah desa.
"Fokus pembekalan relawan penanggulangan bencana terkait dasar-dasar kebencanaan, latihan teknis pertolongan pada korban, hingga pengkajian kerusakan paska bencana," ujarnya Selasa 31 Oktober 2023.
BACA JUGA:Musim Hujan, Ini Daftar Derah Rawan Banjir Kabupaten Tegal Hasil Pemetaan BPBD
Dia juga menyatakan sejalan dengan pembentukan Desa Tangguh Bencana ( Destana) ditingkat desa. Selalu dibarengi dengan pembentukan relawan penanggulangan bencana yang dilanjutkan dengan pembekalan.
"Saat ini paradigma penanggulangan bencana sebagai mana yang dimaksud dalam UU nomor 24 tahun 2007 telah berorientasi dari penanganan darurat bencana ke arah pengurangan risiko bencana," cetusnya.
Menurutnya risiko bencana merupakan potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu. Baik itu berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.
"Paradigma penanggulangan bencana yang semula hanya urusan pemerintah telah berubah menjadi urusan bersama yang tentunya membutuhkan sinergi dan kolaborasi seluruh elemen pemangku kepentingan, yang ini dikenal dengan istilah pentahelix."
BACA JUGA:Hindari Hoaks Gunung Slamet Erupsi, BPBD Kabupaten Tegal Keluarkan Surat Edaran, Begini Isinya
"Didalamnya meliputi elemen masyarakat, pemerintah, dunia usaha, akademisi serta media masa maupun media sosial," ungkapnya.
Ditegaskan bahwa relawan penanggulangan bencana adalah garda terdepan dari unsur masyarakat. Dimana kesiapsiagaan bagi para relawan ini merupakan faktor penting dari upaya pengurangan risiko bencana.
"Perannya dalam mengkampnyekan budaya sadar bencana dan pengarusutamaan risiko bencana adalah yang utama. Relawan penanggulangan bencana memiliki peran sangat penting dalam membantu pemerintah sebagai ujung tombak kesiapsiagaan bencana. Ini karena relawan berada paling dekat dan di tengah masyarakat. Dengan banyaknya tenaga relawan ini, maka pemahaman warga akan risiko bencana diharapkan terus meningkat," tegasnya. (adv)