RADAR TEGAL- Tanam sejuta pohon, Muhammadiyah menargetkan 10 juta batang pohon bisa ditanam. Hal ini sesuai program yang sudah dicanangkan pemerintah pusat.
"Target kami menanam pohon sebanyak 10 juta batang pohon. Itu sesuai program dari pemerintah pusat," ungkap Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti, Kamis 26 Oktober 2023.
Sekum menyampaikan hal itu saat menghadiri acara Internalisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental dan Keadaban Digital, di Stikes Muhammadiyah, Jalan Raya Kalibakung-Guci, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.
Bukan hanya Muhammadiyah, pihaknya menyatakan, penanaman pohon ini merupakan tanggung jawab semua rakyat Indonesia. Hal itu karena kondisi bumi sudah rapuh.
BACA JUGA:Keren! Tangani Limbah B3 Karang Taruna Kabupaten Tegal Tanam Pohon Glagah
Kerusakan lingkungan sudah terjadi di mana-mana. Bahkan, ancaman global perubahan iklim sudah sangat terasa.
"Ini harus ada gerakan kultural dan gerakan berbasis masyarakat. Kita harus berpartisipasi menyelamatkan bumi dan alam semesta ini. Caranya, dengan gerakan menanam pohon," tandasnya.
Kondisi bumi ini sedang mengalami krisis lingkungan yang sangat serius. Diprediksi, krisis ini akan terus berlangsung jika tidak secepatnya diselamatkan.
Kerja sama dengan Kemenko PMK
Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Muhammadiyah dengan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
BACA JUGA:Gerakan Tanam Pohon untuk Perluas Cakupan Tutupan Lahan di Kabupaten Tegal
Menurut Abdul Mu'ti, kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama antara Kemenko PMK dengan PP Muhammadiyah yang sudah berlangsung sejak empat tahun lalu.
Diharapkan, program revolusi mental dan penanaman pohon ini tidak berhenti layaknya seremonial. Namun harus berlanjut dan menjadi bagian dari gerakan pimpinan perserikatan, baik yang dilakukan Muhammadiyah, Aisyiah maupun amal-amal usaha Muhammadiyah.
Berlangsung di 4 provinsi
Terkait hal ini, Ketua Koordinator Tim Kerja Revolusi Mental Muhammad Sofyan menjelaskan, kegiatan Internalisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental dan Keadaban Digital tahun ini berlangsung di empat provinsi, yaitu Provinsi Banten, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah dan Jawa Timur.