Sebelumnya diberitakan, seorang guru madrasah di wilayah Kecamatan Tanjung, Brebes berinisial MK, 52 tahun diduga telah berbuat asusila terhadap belasan muridnya. Hal itu diketahui setelah beberapa anak yang menjadi korban mengaku telah mendapat perlakuan asusila guru madrasahnya.
BACA JUGA:Miris! Dalam Sebulan Ada 5 Kasus Asusila di Kabupaten Pekalongan, Korbannya Anak Dibawah Umur
BACA JUGA:Kasus Narkoba dan Asusila Sangat Tinggi di Kota Santri, Jaksa Diminta Masuk Pesantren
Bahkan, dugaan perbuatan asusila tersebut sempat membuat warga setempat geram dan menggeruduk kantor balai desa setempat di Kecamatan Tanjung. Mereka menuntut agar terduga pelaku guru madrasah di Brebes yang diduga berbuat asusila diproses hukum, Rabu 20 September 2023.
Mengetahui informasi itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Brebes mendatangi salah satu rumah korban. Kedatangan perwakilan DP3KB itu untuk melakukan pendataan terhadap para korban.
Diketahui, rata-rata usianya masih di bawah 10 tahun, atau 7-10 tahun. Dalam pendataan itu, pihaknya mendata baru ada 17 anak yang mengaku menjadi korban guru madrasah tersebut.
Dinas menghendaki agar kasus guru madrasah di Brebes yang diduga berbuat asusila ini diproses hukum.
BACA JUGA:Bejat! Paman di Brebes Tega Berbuat Asusila pada Bocah Usia 6 Tahun
BACA JUGA:Kuburan Cina Klampok Jadi Tempat Berbuat Asusila, Warga Desak Polisi Lakukan Penertiban
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) DP3KB Brebes Fathurohmah mengatakan, dirinya bersama Satgas PPA mendatangi rumah salah satu korban untuk menggali informasi terkait kronologi kasus guru madrasah di Brebes diduga berbuat asusila tersebut.
Saat menggali informasi kepada korban, mereka masih dalam kondisi trauma dan mengakui telah menjadi korban guru madrasahnya. Pihaknya mengaku akan mendampingi para korban dugaan kasus asusila tersebut untuk melapor ke polisi.
"Kami melakukan assesment ke salah satu rumah korban, dan para korban berkumpul di sini. Kami menanyai korban satu per satu. Tadi tujuh korban didampingi ibunya yang kumpul," kata Fathurohmah di rumah korban, Rabu petang 20 September 2023.
Dia menjelaskan, kejadian itu berawal saat korban belajar di madrasah dan masing-masing korban mengalami tindakan asusila. Terduga pelaku MK sering menyentuh bagian sensitif para korbannya.
BACA JUGA:Parah! Oknum Pegawai ATR / BPN Pemalang Diduga Lakukan Tindakan Asusila, Mahasiswa dan Warga Demo
BACA JUGA:Modus Baru! Penghuni Kos di Pemalang Sewakan Kamarnya 35 Ribu Perjam untuk Perbuatan AsusilaBahkan sebaliknya, korban juga diminta memegang bagian sensitif terduga pelaku. Dari assesment ini, ada 15 korban yang terdata. Dua korban lagi yang masih dalam konfirmasi.
"Ada informasi masuk lagi, kemungkinan ada dua korban lagi yang belum bisa dikonfirmasi. Orang tua korban sudah komitmen dari yang tadi hadir sebanyak 7 orang tua korban akan melaporkan ke aparat penegak hukum mau ke Polres Brebes," tandasnya.