“Selain menghibur, permainan ini juga mendatangkan manfaat atau nilai ekonomi yang besar bagi pelaku UMKM di Kabupaten Tegal,” katanya.
Teten mengaku senang dan menikmati perlombaan merpati kolong yang banyak digemari masyarakat ini. Apalagi, bisa berada di tengah-tengah warga Kabupaten Tegal.
“Saya merasakan ini seperti permainan sepak bola karena ada bintang-bintangnya. Dan ini salah satu permainan rakyat yang sangat menggembirakan. Terlebih kompetisi balap merpati ini sudah banyak klubnya di seluruh Indonesia,” imbuh Teten.
Teten optimis even kompetisi seperti ini akan terus tumbuh dan berkembang menjadi lebih besar, terlebih ada perputaran ekonomi yang cukup besar di dalamnya. Karena itu, dia meminta semua elemen bisa bersama-sama mendukung dan menumbuhkembangkannya.
Ciptakan multiplier effect
Dalam kesempatan ini, Teten juga meresmikan Kalangan Merpati Padel di Desa Getaskerep. Senada dengan Teten, Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan pihaknya sangat mendukung terselenggarannya kegiatan kompetisi seperti ini.
“Kita sudah menyaksikan sama-sama tadi, lewat even balap merpati kolong ini banyak multiplier effect yang tercipta. Dari mulai kulinernya, jasa parkirnya, UMKM-nya, dan akomodasinya, karena memang tidak sedikit peserta dari luar kota, sampai transaksi jual beli merpati itu sendiri,” ujar Umi.
Menurutnya, usaha budidaya merpati balap di Tanah Air terus berkembang, seiring dengan even kompetisi yang banyak digelar di berbagai daerah. Apalagi hadiah-hadiahnya sangat menarik tak hanya uang, tapi ada mobil juga.
Selain itu, makin banyaknya penghobi merpati balap tentunya menjadi ruang positif bagi generasi muda mengisi waktu luangnya sembari menekuninya sebagai bisnis. Hal tersebut dapat menjauhkan generasi muda dari perilaku menyimpang.
Peserta balap merpati kolong Presiden Cup 2023 ini, tidak hanya datang dari kota-kota besar di Pulau Jawa. Tetapi banyak pula yang berasal dari Sumatera Selatan dan Lampung. (*)