RADAR TEGAL - Sebuah candi di lereng gunung terangker di tanah Jawa, tiba-tiba kehadiran arca perwujudan Sabdo Palon. Konon, ia datang menagih janjinya di Candi Cetho ini.
Sabdo Palon sendiri banyak dipercaya sebagai abdi setia Prabu Brawijaya, bersama dengan Naya Genggong. Ketiga tokoh melegenda di tanah Jawa tersebut, arca-nya dinisbatkan di Candi Cetho.
BACA JUGA:Misteri Gunung Lawu Indonesia, Apakah Benar Tempat Bersemayam Raja Brawijaya V?
Candi Cetho sendiri terletak di lereng Gunung Lawu yang sakral, sebagaimana Candi Sukuh dan Candi Kethek. Gunung tersebut pun konon menjadi tempat moksa-nya Brawijaya saat melarikan diri dari serangan Demak.
Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal salah satu candi yang terkenal di Indonesia, tepatnya di tanah Jawa. Melansir dari kanal youtube ASISI Channel berikut informasi mengenai 2 mitos Sabdo Palon di Candi Cetho.
2 Mitos Sabdo Palon di Candi Cetho
1. Awal mula janji Sabdo Palon
Penguasa Demak, yakni Raden Patah, menggerakkan pasukannya menyerang Majapahit. Kisah ini diceritakan oleh Babad Tanah Jawi, yakni sastra yang ditulis ratusan tahun setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit.
Dikisahkan bahwa ketika keraton Majapahit dikepung, Prabu Brawijaya, yakni raja terakhir Majapahit, lenyap tanpa jejak. Menurut kitab ini, itulah akhir dari Kerajaan Majapahit.
Sementara itu, babad lain dan tradisi menyebutkan bahwa sang raja melarikan diri bersama dua abdi setianya, yakni Sabdo Palon dan Naya Genggong.
Salah seorang dari walisongo berhasil menyusul mereka dan mengajak raja yang kebingungan itu untuk berganti keyakinan.
Menurut salah satu versi dari kisah ini, Prabu Brawijaya akhirnya bersedia. Keputusan itu mengecewakan Sabdo Palon dan Naya Genggong.
Sebelum lenyap, Sabdo Palon pun berjanji bahwa 500 tahun lagi dirinya akan datang melenyapkan agama baru dan mengembalikan Jawa pada agama Buddhi.
Bagi yang tidak mau menerima agama Buddhi, akan ia hancurkan. Janji inilah yang menyebabkan sosok Sabdo Palon begitu terkenal di kalangan masyarakat Jawa.