RADAR TEGAL – Legenda dan Mitos Gunung Bondang menjadi khazanah tak ternilai dalam warisan budaya lokal, menghubungkan alam dengan cerita yang memberi warna pada keberadaannya.
Dalam cerita-cerita legenda yang berputar di sekitar Gunung Bondang, langit menjadi panggung bagi Dewa dan Dewi yang memainkan peran penting dalam nasib manusia. Pengalaman mistis para pendaki di gunung ini menjadi cerminan tentang pentingnya menghormati kearifan lokal dan nilai-nilai yang terkandung dalam legenda dan Mitos Gunung Bondang. Berikut adalah informasi mengenai legenda dan mitos Gunung Bondang yang dilansir dari kanal YouTube Legenda Senja oleh Radar Tegal. BACA JUGA:Misteri Batu-Batu di Gunung Sawal: Konon Lebih Usang dari Borobudur Legenda Ajudahari dan Bondang-Buro Menurut cerita legenda yang beredar, di langit terdapat beberapa Dewa dan Dewi. Berdasarkan cerita tradisional setempat, salah satu Dewi jahat bernama Ajudahari kerap kali memakan manusia yang ada di permukaan bumi. Apabila ia melihat manusia berada di sekitar Gunung Bondang, ia akan menyerapnya dan memakannya dengan rakus. Mengetahui hal ini, Dewa baik bernama Bondang dan saudari perempuannya, Buro, merasa simpati terhadap umat manusia di bumi. Keduanya pun merancang sebuah strategi untuk menghentikan Ajudahari dalam perbuatannya. Perjuangan Dewa Bondang dan Buro melawan Ajudahari Mereka akhirnya memutuskan untuk membagi peran. Bondang akan bertugas mengalihkan perhatian Ajudahari dengan secepat mungkin. Sementara, Buro akan mencambuk Gunung Bondang hingga tidak terjangkau oleh pandangan langit. Legenda mengatakan bahwa setiap kali Ajudahari melihat manusia, air liurnya akan menetes ke bumi. Dari air liur itulah muncul berbagai makhluk penghisap darah seperti lintah, lebah, nyamuk, dan bahkan ular piton. BACA JUGA:Mitos Gunung Parang, Benarkah Dahulu Menjadi Tempat Pembuatan Pusaka Prabu Siliwangi? Misteri dan aneka cerita di sekitar Gunung Bondang Walaupun Gunung Bondang tidak setinggi gunung-gunung di Pulau Jawa, medan di sekitar gunung ini sangat terjal. Ditambah lagi dengan keadaan hutan hujan yang membuatnya selalu lembap dan licin. Berbagai cerita mistis sering kali mengiringi perjalanan pendaki di sana. Keberlanjutan legenda dan nilai kearifan lokal Legenda dan mitos ini masih tetap diakui oleh beberapa penduduk lokal, terutama di kalangan generasi tua di sekitar gunung ini. Namun, ada juga yang meragukan kebenaran cerita ini. Sebagian dari mereka yang meragukan legenda dan mitos ini, tampaknya mendapatkan peringatan dari berbagai peristiwa aneh yang mereka alami selama pendakian mereka dan mengabaikan nasihat tersebut. BACA JUGA:Legenda Gunung Mekongga: Pertarungan Sengit Melawan Burung Garuda Raksasa, Pria Umpan, dan Bambu Beracun! Pengalaman nyata yang menggambarkan legenda Salah satu contoh kisah, melibatkan sekelompok pendaki, termasuk Ramli, yang ingin mendaki puncak gunung ini. Walaupun teman-temannya telah menasihati Ramli untuk bersikap sopan, Ramli tetap bersikap arogan. Saat mereka dalam perjalanan, mereka berjumpa dengan penduduk setempat yang memperingatkan agar tidak mendaki dalam jumlah ganjil. Meski jumlah mereka hanya berlima, mereka mengabaikan peringatan tersebut. Menjaga kearifan lokal dan menghormati tradisi Peristiwa yang terjadi sesungguhnya mengikuti legenda, di mana jiwa salah satu teman mereka menjadi terperangkap oleh penjaga gunung ini karena jumlah mereka yang ganjil. Dengan bantuan warga setempat dan tetua adat, mereka berhasil menyelamatkan teman mereka. Kisah ini menunjukkan pentingnya menghargai kearifan lokal, termasuk mitos dan legenda. Kita tidak pernah tahu apa yang mungkin terjadi, oleh karena itu bijaksanalah untuk menghormati dan menghargai tradisi serta kisah-kisah yang ada dalam masyarakat. Melalui lapisan legenda dan mitos Gunung Bondang, alam dan cerita bersatu dalam harmoni yang mengajarkan nilai-nilai mendalam tentang keterhubungan manusia dengan lingkungan dan warisan nenek moyang. ***Tragedi Pendaki dengan Jumlah Ganjil di Gunung Bondang: dari Legenda Jadi Nyata?
Rabu 23-08-2023,22:00 WIB
Editor : Anjarrizqi Tazkiyah Nugrahaini
Kategori :