RADAR TEGAL - Tips waspada penipuan Social Engineering atas nama Bank BRI. Banyak kasus kejahatan menggunakan teknologi digital saat ini yang membuat orang khawatir. Kemajuan teknologi digital yang cepat memerlukan kita untuk tetap berhati-hati terhadap informasi palsu dari berbagai sumber.
Salah satu contoh kejahatan yang sering terjadi adalah penipuan dalam dunia perbankan, yang disebut social engineering atau soceng.
Soceng adalah tindakan kejahatan di mana pelaku memanipulasi pikiran korban sehingga korban akhirnya memberikan informasi pribadi dan transaksi perbankan yang rahasia.
Pelaku menggunakan berbagai jenis media, seperti telepon, pesan chat, SMS, e-mail, dan media sosial, untuk mendekati korban.
Dalam usahanya melindungi nasabah dari berbagai bentuk penipuan perbankan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, atau BRI, terus memberikan pemahaman kepada nasabahnya agar bisa lebih waspada terhadap potensi penipuan atau kejahatan perbankan.
Sebagai bagian dari upaya mereka untuk melawan soceng dan memberikan informasi kepada nasabah, BRI membagikan berbagai jenis modus penipuan perbankan, terutama yang berkaitan dengan social engineering, beserta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengantisipasinya.
BACA JUGA:Pinjol BRI Bisa Diajukan di Rumah hingga Rp25 Juta! Syarat Cuma KTP, Cicilan Rp100 Ribuan Aja
Berikut radartegal.disway.id merangkum beberapa contoh modus penipuan atau kejahatan social engineering:
1. Iklan Palsu di Media Sosial
Modus yang dimaksud adalah ketika seseorang membuat akun palsu di media sosial yang mengaku dari BRI. Akun palsu ini kemudian membagikan iklan yang bisa dikenali dengan ciri-ciri berikut:
Nama akun yang terdengar tidak biasa dan tanpa tanda centang biru, tampilan yang terlihat kurang meyakinkan dengan gambar yang buram, tulisan yang tidak terlalu rapi, serta tautan di bio yang mencurigakan.
Jika kalian mengklik tautan tersebut, Anda akan diarahkan untuk mendaftar dan memberikan informasi rahasia seperti nomor kartu, PIN, OTP, dan sejenisnya.
2. File foto Berbentuk APK Bodong
Ada jenis penipuan di mana orang membuat file palsu yang mirip dengan undangan pernikahan, tetapi kali ini berupa gambar atau gambar yang disebut file APK. Biasanya, orang yang melakukan penipuan ini mengaku sebagai kurir yang membawa paket.
Mereka berusaha membuat Anda berpikir bahwa informasi tentang paket dapat dilihat dengan mengklik file berformat APK tersebut, meskipun sebenarnya tampak seperti file gambar.