Mitos Penamaan Sungai Serayu, Berkaitan dengan Gunung Srandil dan Laut Selatan?

Rabu 16-08-2023,22:30 WIB
Reporter : Sri Eka Cesaria Putri
Editor : Sri Eka Cesaria Putri

Selain candi-candi, di bagian hulu Sungai Serayu terdapat pegunungan Dieng yang memiliki Candi Semar. Sedangkan di bagian hilir Gunung Srandil terdapat patung Semar yang dijadikan penanda tempat turunnya Semar atau Sang Hyang Batara Ismaya dari Kahyangan ke tanah Jawa.

BACA JUGA:Menelusuri Legenda dan Asal Usul Sungai Serayu, Terbuat dari Air Seni Werkudara?

BACA JUGA:Misteri di Hulu Sungai Serayu, Menguak Teka-teki Kemunculan Buaya yang Meresahkan

Jika menilik dari situs Candi Semar di Pegunungan Dieng dan Patung Semar di Gunung Srandil maka keberadaan Sungai Serayu tidak lepas dari keduanya. Dipercaya bahwa keberadaan Sungai Serayu tidak lepas dengan eksistensi Dewa Kang Apawak Manungsa atau Dewa yang berwujud menyerupai manusia.

Dia menyamar sebagai kawulo perwatak sederhana, jujur, sabar, rendah hati, berbelas kasih dan mencintai sesame. Dekat dengan keutamaan dan jauh dari keangkaramurkaan, tidak terlalu susah bila mendapat cobaan dan tidak terlalu gembira bila mendapat keberuntungan.

Dari mitos penamaan dan penjagaan Sungai Serayu dapat diasumsikan jika Sungai Serayu merupakan sungai suci yang tidak hanya memberikan kehidupan bagi manusia secara tulus. Melainkan juga dapat dimaknai sebagai cinta kasih Kudus yang mengalir terus-menerus dari Sanga Bapak atau Lingga yakni Gunung Dieng.

Kepada Sampyong atau Yoni yakni Laut Selatan sehingga tidak heran apabila masyarakat sepanjang Sungai Serayu selalu melakukan upacara tradisi sedekah bumi. Upacara tersebut ditujukan untuk mengucapkan rasa syukur atas cinta suci yang berwujud air kehidupan dari Tuhan melalui sungai Serayu. 

Demikianlah mitos penamaan dan penjagaan Sungai Serayu yang tidak luput dari sekitarnya.*

Kategori :