Mitos Sungai Serayu di Banyumas, Saat Bima dan Sunan Kalijaga Sama-sama Lihat Wajah Perempuan Cantik

Rabu 16-08-2023,11:25 WIB
Reporter : Zuhlifar Arrisandy
Editor : Zuhlifar Arrisandy

RADAR TEGAL - Sungai Serayu menjadi salah satu sungai terpanjang dan terbesar di Jawa Tengah. Selain itu, sungai ini juga mempunyai sejumlah mitos dan legenda pembentukannya. 

Sungai terpanjang dan terbesar di eks Karesidenan Banyumas tersebut, mengalir sejauh 181 kilometer. Alirannya  membentang dari timur laut ke barat daya.

Hulu sungainya terdapat di lereng Gunung Prahu di Dieng, Wonosobo, dengan mata airnya terkenal sebagai Tuk Bima Lukar. Alirannya memiliki banyak anak sungai seluas 4.375 km persegi.

 

Sungai Serayu melintasi lima kabupaten. Yakni Kabupaten Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, hingga bermuara di Samudra Hindia di Kabupaten Cilacap.

BACA JUGA:Legenda Sungai Serayu yang Membelah 5 Kabupaten di Banyumas, Terbuat dari Air Pipis Bima Alias Werkudoro

Sedangkan hilirnya bermuara di Laut Selatan, berdekatan dengan Gunung Srandil. Sebuah gunung sakral yang berada di wilayah Adipala, Cilacap, Jawa Tengah.

Dari hulu sampai ke hilir, sungai ini berubah menjadi urat nadi dan sumber kehidupan warga di lima wilayah kabupaten yang terlintasinya. Antara lain untuk wisata, penambangan, dan lain-lainnya.  

Asal usul dan mitos penamaan Sungai Serayu

Dari sejumlha literatur dan keterangan warga di 5 kabupaten di eks Karesidenan Banyumas, sungai yang juga dikenal sebagai bengawan ini memiliki sejumlah mitos. Antara lain berkaitan dengan proses pembentukan dan penamaannya.

1. Mitos tentang Proses Pembentukannya

Salah satu anggota Pandawa Lima, Bima alias Werkudoro merupakan putra Pandu Dewanata yang lahir dari rahim Dewi Kunthi Nalibrata. Bima merupakan salah seorang saudara Bayu adalah panenggak Pandawa.

BACA JUGA:Terbentukya Aliran Sungai Serayu Antara Bekas Pipis Bima dengan Perjalanan Spiritual Sunan Kalijaga yang Sakti

Bima adalah sang senopati agung dari Negeri Amarta saat terjadi perang suci Bharatayuda di medan laga Kurukasetra.  Sebagai ksatria yang berjiwa sentosa, jujur, dan keras kepala, Bima tidak mudah untuk ditundukkan setiap hasratnya.

Karena itu saat Bima ingin mendapatkan tirta perwitasari di dasar samudera Laut Selatan, tak seorang pun mampu mengurungkan hasratnya itu. Termasuk  keluarga Pandawa, Anoman (kadang Bayu), bahkan ibunya sendiri, Dewi Kunthi.  

Kategori :