RADAR TEGAL-Siapa yang pernah berkunjung ke Yogyakarta? Tentunya kita tidak lupa mampir ke wisata Prambanan. Ternyata ada mitos candi Prambanan yang menarik loh.
Mitos candi Prambanan tidak lepas dari legenda Putri Roro Jonggrang. Pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan legenda Indonesia yang satu ini.
Cerita mitos legenda candi Prambanan bermula ketika bandung Bondowoso terpikat oleh Roro Jonggrang. Namun, ia harus membuat candi sebanyak 1000 sebagai syarat hanya dalam satu malam.
Akan tetapi, ia tidak berhasil dan Bondowoso mengutuknya menjadi batu. Mitos tentang candi Prambanan ini ternyata tidak hanya itu saja.
Pada artikel ini radartegal.disway.id akan mengulas tentang mitos ini. Sebelumnya, coba baca artikel tentang Ada Sosok yang Sering Bermain? Berikut Deretan Misteri Rumah Pengabdi Setan Asli yang Jarang Orang Tahu di situs yang terpercaya ini.
Pada channel youtube daftar populer menjelaskan tentang mitos-mitos yang ada di tempat ini. Berikut daftarnya untuk Anda.
Kumpulan mitos candi Prambanan yang perlu kamu tahu
1. Pendiri candi
Meskipun sering beredar tentang legenda Roro Jonggrang, akan tetapi pendiri candi ini masih belum jelas siapa. Menurut legenda yang ada, candi ini mulai dibangun pada abad ke 9 Masehi.
Tujuan utama dari pembangunan candi ini adalah untuk menghormati 3 dewa yang ada di agama Hindu. Dewa-dewa tersebut adalah Wisnu, Siwa dan Brahma yang menjadi 3 dewa utama di agama Hindu.
Konon, penciptaan candi ini adalah untuk menandingi candi Borobudhur sebagai candi Budha. Sedankan menurut legenda Roro Jonggrang, candi ini hanya dibuat selama 1 malam saja.
2. Jangan bawa pasangan
Berdasar dari kisah cinta Bandungbondowoso dan Roro Jonggrang yang kandas di tengah jalan membuat banyak spekulasi. Hal ini berbuntut pada mitos membawa pasangan di Prambanan akan bernasib sama seperti legenda itu.
Kepercayaan ini terus tumbuh subur di tengah masyarakat. Konon hanya butuh beberapa hari saja kamu akan bertengkar dengan pasangan kamu.
Bahkan ada juga yang mengabarkan gagal menikah setelah datang ke candi ini.
BACA JUGA:Misteri Kerajaan Tertua di Jawa, Sebenarnya Ada di Kabupaten Purbalingga?
3. Aturan kramat
Terdapat aturan yang mengatakan bahwa pengujung harus selalu bersikap sopan dan berpakaian yang rapi. Hal ini karena tempat ini selain menjadi wisata juga menjadi tempat ibadah umat Hindu.