RADAR TEGAL - E mpat laboratorium jejaring BPJS Kesehatan di wilayah Tegal dan Kabupaten Tegal didorong untuk mencapai target pemeriksaan pap smear bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun 2023.
Target tersebut terungkap saat pertemuan Evaluasi dan Optimalisasi Capaian Skrining Kesehatan Tertentu dan Pemeriksaan Penunjang Prolanis Semester I Tahun 2023. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tegal, Wahyu Kris Budianto mengatakan k anker merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia.
"Selain itu juga menjadi penyebab kematian tertinggi kedua, setelah penyakit kardiovaskuler. Setiap wanita berisiko terkena penyakit kanker, baik kanker payudara maupun kanker serviks atau kanker leher rahim. Untuk kanker serviks ini dapat diketahui dengan adanya pemeriksaan pap smear,“ kata Wahyu.
Wahyu menuturkan perjalanan penyakit kanker membutuhkan waktu yang lama. Sehingga kanker serviks dapat dicegah dengan penemuan sel kanker sedini mungkin melalui skrining kanker serviks, yaitu pap smear.
Pap smear sendiri, beber Wahyu, dapat dilakukan peserta JKN di fasilitas kesehatan yang bekerjasama maupun di laboratorium klinik jejaring. Di wilayah Cabang Tegal antara lain terdapat di 4 laboratorium jejaring yakni Laboratorium Klinik Cito, Pramita, Prodia, dan Laboratorium Klinik Karya Medika.
Pemeriksaan pap smear, cegah kanker serviks
Pap smear adalah prosedur untuk mendeteksi kanker leher rahim (serviks) pada wanita. Pap smear juga dapat menemukan sel-sel abnormal (sel prakanker) di leher rahim yang dapat berkembang menjadi kanker.
Umumnya pap smear dilakukan ketika seorang wanita sudah berhubungan seksual aktif. Ada persyaratan yang harus dipenuhi sebelum menjalani prosedur pap smear, yakni hindari berhubungan seks dengan pasangan 24 jam sebelum dilakukan pap smear.
Selain itu tidak sedang menggunakan zat pembersih kewanitaan, tidak sedang dalam masa haid, dan tidak menggunakan tampon. Hindari juga penggunaan obat miss V, bukan perawan, lalu mengosongkan kandung kemih sebelum pemeriksaan.
PIC Laboratorium Cito, Uci Wismayanti mengungkapkan pentingnya skrining riwayat kesehatan dan pap smear bagi peserta JKN, utamanya untuk peserta wanita. Dia menyatakan akan lebih gencar untuk mendorong keaktifan peserta JKN dalam memeriksakan kesehatan organ reproduksinya.
“Kami akan melakukan mapping wilayah sebagai dasar dalam analisa strategi untuk mencapai target pemeriksaan pap smear di wilayah Cabang Tegal. Tentunya promosi akan kami lakukan secara gencar dan massif,“ ungkapnya.
Ada dua hasil pemeriksaan pap smear
Hasil pemeriksaan pap smear umumnya akan keluar dalam beberapa hari atau maksimal 14 hari. Ada dua jenis hasil pap smear, yaitu normal dan tidak normal.
Bila hasilnya normal, itu berarti tidak ada tanda-tanda penyakit dan pasien tidak membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. Namun, bila hasil pemeriksaan menunjukkan tidak normal, itu berarti ada sel-sel abnormal atau tidak biasanya yang ditemukan.
Secara umum, wanita melakukan pap smear test mulai usia 21 tahun hingga 65 tahun. Frekuensi idealnya adalah 3 tahun sekali, dan jika sudah berusia di atas 30 tahun boleh 5 tahun sekali.