Kehadiran Gendowor di rumah Bagus Suanda memicu pertarungan yang menyakitkan, merusak hubungan yang seharusnya erat dan penuh pengertian.
Kejar-kejaran sakti antara Gendowor dan Bagus Suanda telah menciptakan jejak-jejak sejarah di berbagai daerah.
Saat Gendowor berusaha menghindar dari pengejaran, setiap tempat yang dilewati olehnya akhirnya menjadi desa-desa dengan nama unik.
Misalnya, Desa Kaligayam berasal dari momen ketika Gendowor bersembunyi di tepi sungai di bawah pohon gayam.
Kemudian, Desa Cangkring muncul ketika ia berlari ke timur dan bersembunyi di bawah pohon cangkring.
Tidak mengenal kata menyerah, Bagus Suanda terus mengejar Gendowor dengan penuh keteguhan hati.
Hingga akhirnya, ia berhasil menemukan Gendowor yang kehausan hendak minum air di Kedokan. Perkelahian sengit pun meletus, di mana keduanya saling mengeluarkan kesaktian masing-masing.
Pada akhirnya, Gendowor mengalami kekalahan yang memilukan, dan tempat tersebut kemudian dinamai Kedokan Sayang, mengingat tragedi yang terjadi di tempat tersebut.