RADAR TEGAL - Kelahiran bayi memang selalu dinanti oleh banyak orang, terutama untuk pasangan dan keluarganya. Setiap agama punya prosesi penyambutan bayi yang berbeda.
Indonesia sendiri memiliki 6 agama resmi yang masing-masing punya prosesi penyambutan bayi. Namun, semua prosesi tersebut sama-sama berinti pada ucap syukur terhadap kelahiran bayi tersebut.
BACA JUGA:Kenapa Agama dan Budaya Lokal Sulit Terpisah? Ini Kata Wamenag RI
Prosesi penyambutan bayi dalam berbagai agama di Indonesia tersebut sudah ada sejak dulu dan terus dilestarikan hingga generasi saat ini. Selain itu, prosesi ini secara tak langsung membuat bayi memeluk agama untuk pertama kalinya.
Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal apa saja perbedaan antara satu agama dengan yang lain dalam menyambut kelahiran bayi. Melansir dari kanal youtube Angka & Data Channel, berikut informasi mengenai prosesi penyambutan bayi dalam 6 agama di Indonesia.
BACA JUGA:Inilah Kota dengan Mayoritas Penduduk Beragama Buddha di Indonesia, Jakarta Urutan Pertama!
6 Prosesi penyambutan bayi dalam berbagai agama di Indonesia
1. Khonghucu
Pasangan beragama Khonghucu menyambut lahirnya bayi mereka dengan cara membawanya ke litang atau kelenteng untuk berdoa. Sebagaimana ajaran Khonghucu, harapannya adalah bayi dapat tumbuh menjadi pribadi yang sopan dan santun, terutama kepada orangtuanya.
2. Budha
Hampir sama seperti Khonghucu, bayi yang baru lahir dibawa ke tempat ibadat. Dalam hal ini, bayi dibawa ke tempat ibadat Budha, yaitu candi, kuil, atau wihara, lalu diserahkan kepada awam wasit atau kapuva untuk ditaruh di depan patung Budha.
Tujuannya adalah agar bayi mendapatkan berkat-berkat dari tiga permata, yaitu Budha, Sangka, dan Dharma. Selain itu, orangtua harus membawa bayi setelah memilih hari baik atau pada saat bulan purnama.
BACA JUGA:Serupa tapi Tak Sama, Ini Dia 10 Perbedaan Hindu Bali dan Hindu India
3. Hindu
Pasangan Hindu di Bali menyambut bayinya lewat tradisi Jatakarma Samskara yang dilakukan sebelum tali pusar bayi putus. Setelahnya, ayah menggendong dan mencium bayi sebelum melantunkan doa-doa kebajikan masa depannya di telinga.