RADARTEGAL.DISWAY.ID – Kalau Anda sedang berada di Karanganyar atau sekitarnya, Grojogan Sewu Tawangmangu adalah salah satu destinasi wisata yang bisa dicoba. Wisata ini menyuguhkan pemandangan alam air terjun di tengah hutan yang masih asri.
Dalam bahasa Jawa, grojogan berarti air terjun, sedangkan sewu berarti seribu. Jadi, Grojogan Sewu bermakna air terjun seribu. Wisata alam Grojogan Sewu Tawangmangu mempunyai air terjun dengan jumlah air yang banyak sampai tidak terhitung. Ada yang beranggapan nama Grojogan Sewu berasal dari jumlah tangganya yang sangat banyak.
Wisata alam Grojogan Sewu Tawangmangu ini ini masih sangat kental dengan nuansa alam. Aktivitas yang bisa pengunjung coba di sini ada banyak dan bisa dinikmati bersama keluarga atau teman. Tetapi, hati-hati jika Anda berencana ke sini dengan pasangan Anda! Pasalnya, air terjun ini punya mitos yang kurang baik untuk sepasang kekasih.
Melansir dari Youtube Anggara W. Prasetya, beginilah informasi mengenai Grojogan Sewu Tawangmangu.
BACA JUGA:Misteri Kota Gaib Saranjana: Mitos atau Fakta Sejarah?
Rute Perjalanan ke Air Terjun di Tengah Kawasan Hutan
Untuk bisa mencapai ke air terjun Grojogan Sewu, wisatawan bisa memilih untuk melewati dua jenis rute. Yang pertama adalah jalur dari pintu pertama. Jalur pertama ini menyediakan jalan yang sedikit terjal, dan mempunyai banyak anak tangga.
Anak tangga di jalur ini terdapat lebih dari 1000 anak tangga. Ada yang menyebutkan bahwa anak tangga itu berjumlah 1250 anak tangga. Sehingga, beberapa orang berpendapat kalau nama Grojogan Sewu berasal dari jumlah anak tangga yang banyak hingga seribu.
Jalur yang kedua lebih mudah dilalui. Jaraknya hanya sekitar 300 meter. Jalan di jalur ini lebih landai dan tidak seterjal jalan di jalur pertama. Jalur ini menjadi pilihan yang tepat untuk pengunjung yang datang bersama anak-anak, lansia, atau orang yang tidak punya fisik yang cukup prima.
Di sepanjang jalur menuju titik lokasi air terjun Grojogan Sewu, para pengunjung akan disuguhi pemandangan alam yang masih terjaga. Ada juga satwa-satwa kera yang berkeliaran di kawasan Grojogan Sewu.
Wisata Alam dari Konservasi Flora dan Fauna
Jangan kaget jika melihat banyaknya kera-kera yang berkeliaran di kawasan Grojogan Sewu ini. Kawasan ini adalah sebuah konservasi hutan, berfungsi untuk menjaga flora yang juga habitat bagi kera-kera. Oleh karenanya, kera-kera tersebut berkeliaran bebas.
Selain kera, ada satwa terlindungi lainnya seperti tupai dan burung. Konservasi ini membiarkan satwa-satwa tersebut tetap liar. Pengunjung disarankan untuk tidak berinteraksi terlalu dekat dengan hewan-hewan ini, terutama dengan monyet-monyet liar karena akan mengambil barang bawaan pengunjung.
Selain satwa, konservasi hutan ini juga menjaga flora seperti pohon-pohon pinus, beringin, kemlandingan gunung, gondang, dan puspa. Sepanjang perjalanan dari titik keberangkatan sampai di titik air terjun, pengunjung akan disuguhi pemandangan alam yang masih alami dengan suara-suara hewan dan kicauan burung.
BACA JUGA:Banyak Mitos di Tegal yang Seram: Nomor 2 Sering Terdengar
Mitos Jembatan Pemisah Sepasang Kekasih
Di area air terjun ini, ada mitos dari jembatan kayu yang berada di atas sungai yang mengalir dari air terjun Grojogan Sewu itu. Katanya, apabila ada sepasang kekasih yang melewati jembatan ini, hubungan pasangan itu tidak akan bertahan lama.
Oleh karena itulah jembatan ini dinamai Kretek Pegat. Kretek berarti jembatan, sedangkan pegat artinya putus dalam bahasa Jawa. Pasangan yang melewati jembatan ini akan putus hubungan. Kalau sudah sepakat menikah, pasangan ini akan batal naik ke pelaminan.
Menurut mitosnya, jembatan ini memiliki energi pemisah. Tetapi, mitos ini tidak berlaku pada pasangan yang sudah menikah. Jadi, jembatan ini aman bagi suami istri.
Jika Anda sedang berada di Karanganyar, jangan lupa untuk mengunjungi Grojogan Sewu Tawangmangu. Harga tiket masuk ke lokasi wisata Grojogan Sewu ini adalah Rp 22.000 untuk pengunjung lokal. Wisata ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 pagi hingga 16.00 sore.***