RADARTEGAL.DISWAY.ID - Tidak hanya menyimpan pantai dan pura yang eksotis, Bali juga menyimpan banyak desa yang memiliki keunikan. Salah satu desa unik di Bali, Desa Bengkala, mempunyai kesenian terkenal hingga mancanegara, yaitu Tari Janger Kolok.
Tari Janger Kolok ini merupakan bentuk baru dari pelestarian budaya Bali, Tari Janger, yang warga Desa Bengkala lakukan. Serupa dengan namanya kolok yang berarti berarti 'bisu-tuli' dalam bahasa Bali, penarinya adalah orang-orang kolok.
BACA JUGA:Cara Hidupnya Masih Seperti Zaman Pra-Majapahit, Kenalan dengan Desa Tenganan Bali
Tarian khas Desa Bengkala ini tentunya berbeda dengan tarian Janger di Bali pada umumnya karena menggunakan bahasa isyarat untuk menyanyikan nyanyian Janger. Tari Janger Kolok sendiri pertama kali muncul pada tahun 1969 berkat tangan terampil salah seorang penduduk asli Desa Bengkala.
Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal salah satu tarian khas yang ada di Bali, tepatnya di Desa Bengkala dalam bahasan artikel sebelumnya. Melansir dari kanal youtube Bpnb Bali berikut informasi mengenai Tari Janger Kolok yang penarinya merupakan pengguna bahasa isyarat Kolok.
BACA JUGA:Ciptakan Bahasa Isyarat Sendiri? Desa Bengkala Ini Bagai Hidden Gems-nya Bali
Nyanyian Janger dengan bahasa Kolok
Lagu Janger merupakan lagu daerah Bali yang menjadi pengiring dalam Tari Janger, yaitu tarian berkelompok laki-laki dan perempuan. Biasanya para penari menyanyikan lagu ini dalam Tari Janger.
Namun, tarian Janger oleh penari kolok ini hanya menggunakan bahasa isyarat atau bahasa Kolok yang dipadukan dengan unsur pencak silat sehingga melahirkan gerak-gerak tari yang khas. Tarian ini menggunakan alat musik kendang sebagai iringannya.
BACA JUGA:Mengungkap Keunikan dan Makna di Balik Tari Topeng Endel, Kesenian Khas Tegal
Lakon cerita dalam tari khas Desa Bengkala
Tarian ini mengangkat lakon Arjuna Wiwaha yang memang cerita pewayangannya hingga saat ini masih populer di Jawa dan Bali. Lakon tersebut merupakan lakon kakawin pertama yang berasal dari Jawa Timur dan ditulis oleh Mpu Kanwa.
Arjuna Wiwaha sendiri menceritakan tentang Arjuna yang bertapa kepada Dewa Siwa setelah diutus oleh Dewa Indra untuk mengalahkan Raja Niwatakawaca. Arjuna pun diangkat menjadi raja di kahyangan setelah berhasil mengalahkannya.
BACA JUGA:Dari Rumah Betang Hingga Tarian Perang, Inilah Kebiasaan Unik Suku di Indonesia
Pola lantai dan urutan gerak Tari Janger Kolok