Budidaya Ikan di Aliran Sungai Gung, Pemuda Kabupaten Tegal Kini Kembangkan Sistem Bioflok

Senin 17-07-2023,16:16 WIB
Reporter : Yeri Noveli
Editor : Khikmah Wati

TALANG, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Sukses membudidayakan ikan di aliran Sungai Gung, para pemuda di Kabupaten Tegal kini tengah serius mengembangkan budidaya ikan dengan sistem bioflok.

Sistem bioflok ini merupakan bantuan dari Kementerian Perikanan sejak 2022 lalu. Bantuan ini berupa kolam terpal dengan ukuran 4 meter dan kedalaman 2 meter.

Para pemuda yang mengembangkannya tergabung di Karang Taruna Bangkit Jaya Desa Kaligayam Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Mereka telah sukses dan berhasil membudidayakan ikan nila di aliran Sungai Gung yang membentang di desanya.

Menurut Ketua Karang Taruna Bangkit Jaya Kaligayam Irfan Winanda Pratama, sistem bioflok ini memanfaatkan lahan seluas 300 meter persegi.

BACA JUGA:Karang Taruna Sulap Aliran Sungai Gung Menjadi Tempat Budidaya Ikan

Sistem ini bisa menampung maksimal 1.700 ekor. Ada 8 kolam bioflok dengan jenis ikan lele dan nila.

"Selama setahun ini kami sudah melakukan panen nila dan lele 2 kali,” kata Irfan, Senin, 17 Juli 2023.

Dari sistem bioflok tersebut, pihaknya masih ada rencana pengembangan, yakni menambah bioflok dan taman edukasi dengan memanfaatkan lahan yang ada, karena sebenarnya luas lahannya 500 meter.

Dari pengalaman setahun ini, Irfan mengaku masih melakukan evaluasi karena ikan jenis nila kurang cocok di cuaca panas. Rencananya, pihaknya akan mengganti ikan nila dengan lele untuk meminimalisir kerugian yang yang lebih besar lagi.

"Alhamdulillah lelenya sudah menunjukkan hasil dan kami baru menabur 10.000 ekor lagi, semoga bulan Agustus nanti bisa panen sekaligus menyambut HUT Karang Taruna ke-63. Kiita akan mengadakan lomba memancing lele,” tutupnya. 

BACA JUGA:Detik-detik Pergantian Tahun Baru Jawa Diwarnai dengan Pelepasan Burung dan Ikan di Sungai Gung

Sementara itu, untuk hasil dari penerapan sistem bioflok ini untuk ikan nila bisa dijual dengan harga Rp25 ribu per kg dan lele Rp20 ribu per kg.

''Kita bisa panen satu kali dengan hasil bobot 2 kuintal. Ini masih sekitar ada 2 kuintal yang belum dipanen,'' ujarnya. ***

Kategori :