6 Desa Terkaya di Indonesia, Ada yang Pendapatannya Sampai 140 Miliar Pertahun!

Sabtu 15-07-2023,16:35 WIB
Reporter : Afiyah Rizqi Haryani
Editor : Afiyah Rizqi Haryani

Dulunya, desa ini hanya desa kecil yang pendapatannya sekitar Rp80 juta pertahun. Namun berkat wisata Umbul Ponggok, desa ini berhasil berkembang dan menghasilkan pendapatan hingga mencapai Rp14 miliar pertahun. 

3. Desa Bendar

Desa yang terletak di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah ini memiliki kampung nelayan yang sempat viral di tiktok karena kekayaan warganya. 

Padahal, sebenarnya dulu kondisi kampung ini nyaris sama dengan kampung nelayan lainnya, kumuh. Namun, pada tahun 1980-an, kehidupan nelayan mulai berubah.

Hal ini karena pemerintah memutuskan untuk mengeruk Sungai Juwana. Setelah pengerukan itu, kapal mulai ramai berdatangan dan industri pengolahan ikan pindang pun mulai marak. 

Akhirnya banyak dari nelayan yang memiliki usaha jual-beli kapal dan menjadikan Desa Bandar sebagai kampung nelayan terkaya di Indonesia.

Penghasilan penduduk desa ini rata-rata sekitar Rp80-120 juta perbulan. Bahkan omset tangkapan nelayan pernah mencapai Rp140 miliar dalam setahun. 

4. Desa Kutuh

Terletak di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Desa Kutuh memiliki pendapatan pertahunnya mencapai Rp50 miliar.

Hal ini karena sejak tahun 1998, masyarakat desa adat setempat sudah memiliki lembaga perkreditan desa untuk menyimpan dan menyalurkan dana ke sektor-sektor produktif.

Kemudian dana itu disalurkan ke badan usaha milik desa adat yang mengembangkan beberapa lokasi wisata. Mulai dari wisata Pantai Pandawa, Gunung Payung Culture Alphard, hingga atraksi wisata khusus seni dan budaya lainnya.

Tak heran kalau desa ini menjadi salah satu desa terkaya di Indonesia.

5. Desa Waturaka

Desa ini terletak di Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Badung, Nusa Tenggara Timur. 

Awalnya, penduduk desa ini bekerja sebagai petani tradisional. Namun, berkat inisiatif salah satu warga yang bernama Ignasius Leta Odja, di tahun 2011, dia mulai membenahi desanya. Ignasius melihat adanya potensi desa ini sebagai desa ekowisata karena memiliki Danau Tiga Warna Kelimutu. 

Usaha yang dia lakukan mulai dari membangun homestay, mengajak anak muda menanam sayur dan buah, hingga membuat sanggar musik. 

Kategori :