Tradisi Unik Suku Lamalera, Pemburu Paus Paling Tangguh di Dunia

Jumat 14-07-2023,20:53 WIB
Reporter : Afiyah Rizqi Haryani
Editor : Afiyah Rizqi Haryani

TEGAL, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Indonesia dengan beragam suku, adat, dan budayanya tak pernah luput dari perhatian masyarakat. Beberapa suku di Indonesia malah menarik perhatian dengan tradisi uniknya. Salah satunya adalah Suku Lamalera.

Dilansir dari kanal youtube Jelajah Bumi, berikut informasi mengenai Suku Lamalera, suku pemburu paus paling tangguh di dunia.

BACA JUGA:Unik! Ini 4 suku di Indonesia Bermata Biru Bagai Orang Eropa

Suku pemburu paus, Suku Lamalera 

Suku Lamalera tinggal di Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

Tradisi berburu paus ini tidak ada di suku-suku atau daerah lain, satu-satunya hanya ada di Suku Lamalera. Tradisi ini merupakan warisan leluhur dan nenek moyang Suku Lamalera sejak 500 tahun lalu.

Tidak heran, leluhur dan nenek moyang suku ini memang keturunan para pelaut. Ketangguhan mereka dapat dilihat dari cara mereka menaklukan paus besar, yaitu hanya dengan tongkat bambu.

Konvensi internasional sebenarnya melarang keras adanya aktivitas pemburuan paus. Tidak hanya di Indonesia, tetapi di manapun itu. Terkecuali Suku Lamalera. Hal ini karena penduduk melakukan perburuan dengan cara tradisional.

Selain itu, perburuan ini bertujuan untuk keperluan ekonomi subsistem penduduknya, bukan untuk keperluan komersil. Oleh karena itu, konvensi internasional mengizinkan dan memaklumi tradisi ini.

Orang-orang dari suku ini menganggap paus adalah anugerah dari para Dewa. Setiap paus yang berhasil diburu dapat berguna untuk makanan semua penduduknya hingga berbulan-bulan.

Setiap tahun, dalam rentang bulan Mei hingga Oktober, paus besar akan bermigrasi dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik melewati Laut Sawo. Mereka akan memakan banyak cumi-cumi besar di Pantai Selatan.

Bagaimana Suku Lamalera memburu paus?

Sebagai awal perburuan, orang-orang dari suku ini akan menunggu paus di atas perahu layar dengan tombak sebagai senjata mereka. Tombak ini mereka sebut sebagai tempuling.

Tempuling adalah tongkat berbentuk runcing di ujungnya seperti tombak yang terbuat dari bambu. Ujung runcing ini adalah besi yang tajam untuk memudahkan perburuan.

Orang penting dalam perburuan

Orang pertama yang menikam paus adalah lamava. Lamava ini merupakan orang dari Suku Lamalera yang terpilih menjadi garda terdepan yang melawan paus. Pemilihan orang yang akan menjadi lamava ini berdasarkan ketangkasan, kekuatan, dan ketangguhannya saat melawan paus.

Perburuan ini adalah pekerjaan yang beresiko tinggi, maka tidak boleh sembarang orang yang menjadi lamava.

Ritual sebelum perburuan

Sebelum suku ini melakukan perburuan, maka terlebih dahulu para penduduk akan mengadakan ritual.

Pertama, ada upacara adat untuk memilh lamava. Lelaki yang menjadi lamava adalah lelaki santun, taat beribadah, berbudi, dan tidak pernah melakukan hal tercela.

Kedua, ada ritual untuk lamava agar tidak terjadi malapetaka saat perburuan. Salah satunya adalah ritual puasa.

Satu lamava akan mewakili satu perahu. Lamava juga akan dibantu sekitar 6-10 orang. Setidaknya ada 5 perahu yang berangkat ke laut dalam sekali perburuan.

Ketika sudah berada di tengah laut dan gerombolan paus terlihat, perburuanpun dimulai. Para pemburu paus mulai mendekati paus tersebut dengan modal pengalaman bertahun-tahun.

Paus yang dijadikan buruan bukan sembarang paus. Paus anak dan paus yang sedang hamil tidak boleh diburu.

Suku Lamalera meyakini jika salah menombak maka seluruh kampung akan mendapat malapetaka.

BACA JUGA:Kenal Lebih Dekat dengan Suku Baduy yang Belum Tersentuh Teknologi dan Masih Mempertahankan Budaya Asli

Memanfaatkan hasil buruan

Ketika paus sudah tertangkap, para pemburu menarik paus ke tepi pantai. Orang-orang di daratan menunggu untuk lanjut memotongnya dengan ukuran beragam.

Kemudian daging akan dijemur untuk memberi makan banyak keluarga selama berbulan-bulan di desa tersebut. Sisa-sisa tulang belulang dari paus biasanya masyarakat buat menjadi cinderamata khas Lamalera.

Untuk sebagian tubuh paus lainnya dibakar dan dibuat menjadi minyak yang berfungsi sebagai alat penerang desa. Bisa juga sebagai kenang-kenangan untuk para wisatawan.

Demikian informasi mengenai Suku Lamalera sebagai suku pemburu paus paling tangguh di dunia. Informasi ini hanya untuk pengetahuan, tidak disarankan untuk ditiru. Harap bijak dalam menerima informasi yang ada. ***

Kategori :