Bahas 3 Kelemahan Mitsubishi Pajero Sport Berbahan Bakar Bensin, Mending Baca Ini Dulu Sebelum Beli

Minggu 02-07-2023,18:30 WIB
Reporter : Dimas Adi Saputra
Editor : Dimas Adi Saputra

Tegal, radartegal.disway.id - Bahas 3 kelemahan Mitsubishi Pajero Sport Berbahan Bakar Bensin.

VArian bensin yang dihadirkan Mitsubishi Pajero Sport pada tahun 2014 yang merupakan alternatif dari mesin diesel. Kehadiran dari varian ini tentunya menjadi keunikan karena karakter dari suara mesinnya yang lebih halus. MItsubishi Indonesia sendiri memilih menggunakan mesin 3.0 karena beralasan sebagai keunggulan tenaga dibandingkan dengan SUV dikelasnya.

Perannya sebagai varian minoritas, tentunya ada banyak skeptis mengenai persoalan kemampuan dari mesin bensin si Pajero Sport jika dibandingkan dengan versi dieselnya. Apalagi, dengan kapasitasnya yang bisa mencapao 3.000 cc yang membuat banya orang takut duluan karena stigma boros.

Sejak diluncurkan pada tahun 2014, Pajero Sport bensin mengalami penurunan popularitas dari tahun ke tahun. Dampaknya, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia memutuskan untuk menghentikan produksinya bersamaan dengan generasi baru Pajero Sport.

BACA JUGA:Padukan Performa Unggul dan Desain Menawan, Suzuki Karimun 2023 Tampil Bergaya Modern

Permintaan masyarakat terhadap SUV bermesin bensin dengan kerangka ladder frame semakin menurun. Hal ini disebabkan oleh persepsi bahwa kendaraan ini boros bahan bakar dan harga bensin yang cenderung lebih tinggi daripada harga solar yang bersubsidi. Namun, menariknya, SUV bermesin bensin dengan konstruksi monokok seperti Wuling Almaz atau Honda CR-V justru mendapatkan respon positif dari pasar meskipun konsumsi bahan bakarnya hampir sebanding dengan kendaraan ladder frame yang lebih boros.

Keuntungan yang bisa didapatkan dari menggunakan kendaraan berbahan bakar bensin adalah, ketersediaan bahan bakar bensin yang harganya relatif murah dan dapat dijumpai dimana saja entah memakai pertalite atau pertamax di Stasiun Pengisian Bahan BAkar (SPBU).

Itulah dia salah satu dari kelemahan kendaraan SUV ladder frame ini. Lalu bagaimana dengan kelemahan lain dari Pajero Sport Bensin itu, simak dibawah ini.

1. Torsi Yang Kalah Kuat

Mitsubishi Pajero Sport bensin memiliki kelemahan dalam hal torsi yang kurang kuat. Salah satu perbincangan umum di kalangan pecinta mesin diesel adalah mengenai torsi mesin bensin yang tidak sekuat mesin diesel. Hal ini terkait dengan karakteristik mesin bensin yang biasanya lebih unggul pada putaran tinggi.

Mesin V6 3.0 L pada Pajero Sport bensin memang memiliki tenaga yang cukup besar, mencapai 220 Ps, namun torsi yang dihasilkan "hanya" 280 Nm. Transmisi yang tersedia adalah otomatis 5 percepatan dan dilengkapi dengan paddle shift.

Menurut berbagai sumber, pengguna Pajero Sport diesel menyebut bahwa varian Dakar 4X4 dengan mesin diesel memiliki tarikan awal yang lebih baik, dengan tenaga 178 PS dan torsi 350 Nm. Pajero Sport diesel memiliki torsi yang lebih besar, sehingga pengemudi merasakan dorongan yang kuat saat menekan pedal gas dan terasa nyaman dengan sandaran jok. Namun, jika dibandingkan dengan torsi mesin V6 bensin yang hanya 281 Nm, tarikan awal pada Pajero Sport bensin masih kalah.

2. Terlalu Boros BBM

Mitsubishi melengkapi Pajero Sport bensin dengan mesin 6B31 V6 berkapasitas 2.998 cc. Mesin ini menghasilkan tenaga sebesar 216 dk dengan torsi puncak mencapai 281 Nm.

Jika melihat spesifikasi mesin Pajero Sport bensin, terlihat bahwa mobil ini cenderung boros. Dengan kapasitas 3.000 cc dan 6 silinder, mobil ini membutuhkan konsumsi bensin yang lebih banyak dibandingkan dengan mesin 4 silinder dengan kapasitas serupa.

Kategori :