BATANG, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Stok beras di Jawa Tengah (Jateng) saat ini mengalami surplus. Namun, meski begitu inflasinya justru tinggi sekarang ini.
Hal tersebut seperti diungkap Sekda Provinsi Jawa Tengah Sumarno yang mengungkapkannya saat menghadiri Gerakan Pangan Murah (GPM) di Jalan Veteran Batang, Senin, 26 Juni 2023.
Saat ini nilai inflasi di Jateng masih di angka 4 persen. Sumarno menyebut jika angka ini secara nasional nilainya sama, artinya sangat terkendali sekali.
Karena di luar negeri ada yang di atas 10 persen bahkan ada yang 100 persen nilai inflasinya.
"Kita harus tetap bersyukur dengan kondisi Indonesia yang lebih aman. Karena negara kita juga penghasil pangan di negara lain banyak terjadi inflasi karena bukan negara penghasil pangan," jelasnya.
Penyebab tingginya inflasi di Jawa Tengah karena banyaknya beras di Jawa Tengah yang dijual ke daerah sekitar, khususnya ke Jakarta. Pasalnya beras di Jawa Tengah sendiri memiliki kualitas yang terbilang bagus.
"Secara hitungan beras di Jateng itu surplus, cuma problemnya beras kita bagus dan diambil ke Jakarta dan Jabar. Karenanya kami mendorong Bulog untuk menyerap beras dan mampu bersaing dari sisi harga," jelas Sumarno.
BACA JUGA:Sudah Mengaspal di Tegal, Suzuki New XL7 Hybrid Dibanderol Mulai dari Rp267 Jutaan
Lebih lanjut dikatakannya, sebenarnya beras Jateng buat petani bahagia karena harganya.
"Saya mohon Bulog agar bisa menjaga beras di Jawa Tengah, agar inflasi beras tidak tinggi,"harap Sumarno.
Dalam kesempatan ini, Pemprov turut menggelar GPM dilakukan secara nasional dan serentak yang di canangkan oleh Badan pangan nasional (Bapanas). Hal ini dilakukan untuk menekan inflasi dan mendukung stabilitas harga dan stok pangan jelang Idul Adha.
"Dari Pemrov Jateng dan Pemkab Batang juga melakukan subsidi transportasi distribusi untuk menjaga stabilitas dan pemerataan," imbuh Sumarno.
Adapun yang sering terjadi inflasi itu pada produk pangan kedelai karena masalahnya impor. Begitu juga dengan daging yang masih banyak impor.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Jateng Akhmad Kholisun menjelaskan jika stok pangan di Jateng mencukupi.
"Stok ini terus bertambah karena serapan dari produksi petani di Jawa Tengah terus berjalan. Saat ini pengadaan berkisar antar 600 ton per hari ini," ungkapnya.