TEGAL, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Musim kemarau tidak hanya menyulitkan warga di wilayah Kabupaten Tegal. Sebagian warga Kota Tegal juga mengalami kesulitan air bersih karena kemarau.
Karenanya, Polres Tegal Kota berinisiatif menggelontor bantuan air bersih ke warga. Terutama di Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur.
Para warga yang kesulitan air mengantre untuk mendapatkan bantuan air bersih tersebut, Senin 19 Juni 2023. Bantuan itu digelontorkan Polres Tegal Kota untuk membantu warga dalam menghadapi musim kemarau.
Salah satu warga, Yuni mengaku senang mendapatkan bantuan air bersih dari Polres Tegal Kota. Selama ini untuk keperluan sehari-hari mengandalkan air sumur dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
“Kalau untuk mandi dan cuci pakai air sumur. Kalau masak dan minum pakai air PAM (PDAM),”tandasnya.
Untuk mendapatkan air PAM, kata Yuni, dia harus membeli dari pedagang. Sebab, di rumahnya belum memasang instalasi air dari PDAM.
Menurut Yuni, untuk minum dan masak dia membeli dari pedagang sebanyak 8 jeriken dengan harga Rp8-9 ribu. Jumlah itu, akan habis dalam waktu sekitar 4 hari.
“Alhamdulillah, senang dapat bantuan ini. Biasanya untuk mandi dan mencuci pakai air sumur kalau untuk minum beli dari pedagang,”tutur Yuni.
BACA JUGA:Kabupaten Tegal Mulai Kekeringan, 4 Kecamatan Sudah Rawan Krisis Air Bersih
Kapolres Tegal Kota AKBP Jaka Wahyudi mengatakan, selain untuk menghadapi musim kemarau, bantuan itu digelontor dalam rangka hari Bhayangkara tahun ini. Kegiatan itu, juga berlangsung di sejumlah wilayah lainnya secara serentak.
“Hari ini kita memberikan bantuan air bersih dalam rangka hari Bhayangkara ke-77,”katanya.
Menurut Kapolres, jumlah bantuan yang digelontor sebanyak 10.000 liter. Dengan sasaran, warga yang belum memiliki instalasi PDAM.
“Hari ini ada 4 tangki total 10.000 liter yang kita gelontorkan di Kelurahan Panggung. Untuk wilayah lain, sementara masih kita data untuk tambahan air bersih,”jelasnya.
Kapolres mengatakan, pihaknya menggelontorkan bantuan air bersih ke Kelurahan Panggung karena warga belum memiliki sumber air bersih. Saat ini, mereka mengandalkan air PAM. Sayangnya tidak semua memiliki jaringan.
“Kita memilih di sini karena dari instansi terkait belum bisa menyalurkan air bersih ke tiap KK. Selain itu, juga belum memiliki tempat penampungan air,”jelasnya.