BREBES, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Kisah istri di Brebes yang mengantar suami berobat dengan kursi roda tengah menjadi sorotan. Hal ini rupanya mengundang perhatian Pemerintah Desa (Pemdes) Kertabesuki, pemerintah setempat.
Pasangan suami istri itu yakni Aan Diniyati, 40, dan sang suami Nurohman, 56, warga RT 05 RW 01 Desa Kertabesuki Kecamatan Wanasari. Pihak pemdes mengaku siap memfasilitasi terkait pengobatan warganya.
Sebenarnya, kisah istri yang rela mendorong sang suami di atas kursi roda untuk berobat cuci darah ke RS sebenarnya sudah diketahui pihak pemdes.
Kepala Dusun (Kadus) I Desa Kertabesuki Didi Suwandi ditemui di rumah Nurohman mengatakan, sebenarnya desa sudah menawarkan untuk menggunakan mobil siaga saat berobat. Namun, pasangan ini menolaknya.
Alasannya merasa tidak enak atau ‘pekewuh’ jadi memilih menggunakan kursi roda.
“Mulai dari RT, RW, kader kesehatan dan pemerintah desa sudah menawarkan untuk mengantarnya. Tapi, yang bersangkutan tidak mau dengan alasan malu,” ujarnya, Senin, 12 Juni 2023.
BACA JUGA:Bikin Haru, Istri di Brebes Rela Lakukan Ini untuk Suaminya yang Gagal Ginjal
Bahkan, rencananya, Rabu, 14 Juni 2023 mendatang saat Nurohman kontrol ke RS lagi, pemdes bakal menyiapkan mobil siaga untuk mengantarnya.
"Jika mau pakai kursi roda, nanti kami akan mendorong sampai rumah sakit," jelasnya.
Terkait bantuan PKH yang sudah tidak diperoleh keluarga Nurohman, Didi menjelaskan alasannya. Menurutnya, anak dari pasangan tersebut sudah tidak sekolah. Karena itu, bantuan PKH dicoret.
“Setelah dicoret gantinya bantuan BLT DD. Jadi, kalau PKH itu tidak dapat karena waktu itu anaknya lulus SD dan tidak melanjutkan sekolah,” jelasnya.
Sebelumnya, kisah Aan Diniyati, istri dari Nurohman memancing perhatian publik. Banyak yang terharu setelah mengetahui dia rela menemani sang suami yang harus cuci darah dua kali dalam seminggu dengan kursi roda.
Suaminya mengalami gagal ginjal beberapa tahun yang lalu. Hingga akhirnya, sang suami harus kontrol atau cuci darah dua kali dalam seminggu. Yaitu, Rabu dan Sabtu.
Bertahun-tahun, dia mendorong suaminya yang duduk di atas kursi roda setiap kali berobat ke RS Bhati Asih Brebes. Hal itu dia lakukan selama sang suami rutin cuci darah.
Ditemui saat cuci darah di RS Bhakti Asih, Nurohman mengatakan, awalnya sebelum gagal ginjal, dia menderita kencing manis pada 2007 lalu. Hingga akhirnya, dia mengalami gagal ginjal dan dokter menyarankan untuk cuci darah.