TANGERANG, RADARTEGAL.COM - Calon presiden PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo menekankan pentingnya menjaga toleransi antar umat beragama. Ke depan, jangan sampai lagi ada kejadian yang timbul karena isu SARA.
Hal itu disampaikan Ganjar saat bertemu tokoh lintas agama, seniman dan milenial Banten di Gor Gondrong Tangerang, Minggu 28 Mei 2023.
Dalam acara itu, hadir semua tokoh lintas agama di Banten, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghuchu.
"Saya senang ketika di Banten selalu bertemu dengan tokoh-tokoh lintas agama dan tokoh budaya. Saya titip, mari kita semua menghormati seluruh agama yang ada di sini. Mari kita tunjukkan kita bisa hidup rukun, beribadah dengan nyaman dan bermasyarakat dengan baik," kata Ganjar.
BACA JUGA:Ziarah ke Makam Sultan Maulana Hasanuddin, Ganjar: Kita Belajar Banyak Soal Toleransi
Perbedaan, baik suku, agama, ras dan golongan, lanjut Ganjar, ialah sunnatullah. Sejak lahir, semua orang ditakdirkan berbeda-beda. Tapi apapun perbedaannya, mereka adalah warga negara Indonesia.
"Itu yang mesti kita rawat. Kalau di antara kita bicara sedikit-sedikit rasis, agama, golongan, maka negara ini akan pecah. Siapa yang bertanggungjawab, ya kita semua," tegasnya.
Banten lanjut Ganjar adalah daerah yang memiliki sejarah luar biasa soal toleransi. Sejak masa Kesultanan Banten, toleransi beragama sudah tumbuh subur di Tanah Jawara ini.
"Karena di dekat Kesultanan Banten, ada tempat ibadah Konghuchu. Dan sejarahnya, menara masjid itu didesign oleh orang China. Jadi, sejak dulu kita sudah diajarkan tentang pentingnya toleransi," ucapnya.
BACA JUGA:Indahnya Toleransi, 32 Biksu Thudong Thailand Dikawal Umat Islam dan Dipijat Anggota Banser
Salah satu tokoh agama Banten, Romo Ruby Santamoko mengatakan, masyarakat Banten memang mengharapkan adanya kondusifitas. Warga ingin hidup dengan berdampingan dan saling menghormati.
"Apalagi menjelang pemilu saat ini, kami berharap semuanya berjalan kondusif. Kami rakyat Indonesia sudah cerdas, kami pasti memilih pemimpin yang peduli pada toleransi, seni dan budaya. Kami ingin memilih presiden rakyat, dan Pak Ganjar adalah orangnya," ucapnya. *