SLAWI, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Buku Ki Enthus Susmono yang berjudul Ngedan Ndandani Kahanan diluncurkan. Buku yang ditulis oleh Dr Maufur itu, diluncurkan oleh Bupati Tegal Umi Azizah, di Gedung Dadali komplek perkantoran Pemkab Tegal, Jumat, 26 Mei 2023.
Di sela-sela peluncuran, Bupati Umi sempat mengisahkan saat dirinya menjadi Wakil Bupati Tegal mendampingi Bupati Enthus Susmono pada tahun 2014-2019 silam.
Umi masih teringat jelas awal bertemu dengan Enthus pada saat mencalonkan diri di periode pertama. Saat itu, dia sempat khawatir saat Ki Enthus ngantor, karena basic seniman yang tidak bisa terikat dengan seragam kedinasan. Namun, pada kenyataannya Ki Enthus bisa menyesuaikan, bahkan Umi menilai Enthus sebagai orang yang bisa membawa suasana hidup.
“Kesan nakal Ki Enthus saat baru jadi bupati adalah, waktu itu beliau cerita ada mantan pacarnya yang bekerja di lingkungan Pemkab Tegal. Langsung dicari dinasnya apa. Tapi, saya tetap memberikan masukan agar semuanya berjalan dengan baik,” kisah Umi.
BACA JUGA:Pesta Rakyat, Bupati Tegal Beri Penghargaan Pemilik Warteg dan Pencipta Lagu Tegalan
Sementara, hadir dalam peluncuran buku itu, Dr Maufur selaku penulis. Dia berharap agar buku tersebut bisa dicetak sebanyak-banyaknya dan disebarkan ke seluruh perpustakaan sekolah di Kabupaten Tegal. Dia menilai buku itu bisa bermanfaat bagi masyarakat.
“Jika saya jadi bupati akan saya cetak sebanyak mungkin, dan disebarkan ke seluruh perpustakaan sekolah,” ucapnya.
Anak Ki Enthus Susmono, Ki Haryo Susilo menjelaskan, buku Ngedan Ndandani Kahanan merupakan kesaksian-kesaksian para tokoh-tokoh, baik tokoh agama, budayawan maupun pemerintahan.
Buku itu juga bisa menjadi inspirasi bagi para generasi muda, karena pesan-pesan Abah, panggilan Ki Enthus bisa diterima semua kalangan.
“Ke depan, kami juga akan gelar acara bedah buku. Buku ini baru dicetak 200, dan akan dicetak lagi karena peminatnya cukup banyak,” ujarnya.
BACA JUGA:Biksu Thailand Disambut Hadroh, Netizen Terbelah: Kayane Wis Berlebihan
Sementara itu, peluncuran buku Ki Enthus diisi dengan orasi budaya oleh Atmo Tan Sidik. Dalam orasi budaya itu, Atmo menilai sosok Ki Enthus Susmono memiliki kekuatan silaturahmi dan berwatak sosial. Dia berharap agar buku ini bisa menjadi cerita rakyat yang bisa bermanfaat bagi masyarakat.
“Kekuatan lainnya Ki Enthus itu di wayang santri. Wayang yang biasanya jadi tontonan, bisa menjadi tuntunan,” imbuhnya. ***