Jelang Ramadan, Ganjar Keliling Ziarah ke Makam Walisongo

Minggu 19-03-2023,09:47 WIB
Reporter : Adi Mulyadi
Editor : Adi Mulyadi

SURABAYA, RADARTEGAL.COM - Selama setengah jam Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melantunkan tahlil dan doa di samping pusara Sunan Ampel, Surabaya, Jumat 17 Maret 2023. Ziarah di makam sunan yang bernama asli Syekh Ali Rahmatullah ini merupakan titik pertama dari rangkaian nyadran yang Ganjar lakoni bersama istri, Siti Atikoh sebelum memasuki Ramadan. 

Tiba di gerbang pemakaman pukul 20.25 wib. Ganjar langsung dikerubungi peziarah yang minta bersalaman. Alunan tahlil dan doa begitu ritmis terdengar dari dua bagian komplek pemakaman. Yakni bagian peziarah lelaki dan peziarah perempuan. 

Setelah berwudlu, Ganjar langsung digandeng dua keturunan Sunan Ampel untuk memasuki area pemakaman keluarga inti Sunan Ampel yang berada di bagian terdalam area pemakaman. Gus Abubakar, seorang dari keturunan Sunan Ampel mengatakan itu adalah tempat ziarah paling istimewa. 

"Tidak semua orang bisa masuk ke bagian ini. Alhamdulillah kami bisa mengantar Pak Ganjar sampai pada titik ini," kata Gus Abubakar. 

BACA JUGA:Bukan 1000 lubang Tapi 400 meter, Ganjar Sudah Perbaiki Jalan Ambarawa-Bandungan

Ganjar langsung bersimpuh tepat di samping pusara Sunan Ampel dan melantunkan kalimat tasbih dan tahlil yang dipimpin Gus Abubakar. 

"Subhanallah wabihamdih, Subhanallahil 'adzim. Laa ilaha illallah. Laa ilaha illallah."

Begitu runtutan bacaan tahlil, Ganjar bersama istri mengamini doa-doa yang diucapkan oleh Gus Abdul Muis Azis yang merupakan cicit pendiri Nahdlatul Ulama, KH. Bisri Syansuri. 

Usai berdoa, Ganjar mengatakan ziarah ke makam Sunan Ampel ini merupakan rangkaian nyadran Walisongo yang berlangsung pada Jumat hingga Minggu 17 - 19 Maret 2023.

BACA JUGA:Jelang Lebaran 2023, Pemprov Jateng Persiapkan Kelancaran Lalulintas Pemudik dan Stok Sembako

"Kami muslim Indonesia mengenal yang namanya tradisi nyadran sebelum ramadhan. Dan kami mengawali nyadran di makam Sunan Ampel," kata Ganjar. 

Bagi Ganjar, Sunan Ampel merupakan sosok yang berjasa bagi kaum muslim Tanah Air. Terlebih dengan segala cara Sunan Ampel dalam berdakwah. Moh Limo, lanjut Ganjar, merupakan ungkapan dakwah Sunan Ampel yang hingga saat ini masih sangat relevan. 

Moh Limo yang berarti tidak mau melakukan lima perkara merupakan ungkapan Sunan Ampel yang bermaksud moh mabuk(tidak mau minum-minuman keras), moh main (tidak berjudi), moh madon (tidak berzina), moh madat (tidak mau menggunakan narkoba) dan moh maling (tidak mau mencuri). 

"Cara tersebut merupakan akulturasi dakwah agar mudah diterima masyarakat," kata Ganjar. 

BACA JUGA:Kisah Heroik di Tengah Gencarnya Perbaikan Jalan di Jateng, Pekerja Siaga 24 Jam Tanpa Libur

Kategori :