SLAWI, RADARTEGAL.COM - Para ibu rumah tangga (IRT) mulai tepuk jidat. Hal itu lantaran harga beras kian tinggi. Parahnya lagi, minyak goreng juga sudah mulai lenyap alias langka di pasaran.
"Harga beras mahal banget. Bingung saya," kata Maya (37), salah satu IRT, warga Desa Gumayun, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Minggu 12 Februari 2023.
Dia menuturkan, beras yang biasa dibelinya seharga Rp13 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp15 ribu per kilogram.
Sedangkan harga beras dengan kualitas standar sekarang menjadi Rp12.500 per kilogram dari sebelumnya Rp10 ribu per kilogram.
BACA JUGA:Gubernur Ajak Pengusaha Muda Jateng Berkolaborasi Tangkap Peluang Kebijakan Pemerintah
"Apa-apa naik. Beras naik. Bensin naik. Rekening PDAM juga akan naik. Bingung sekali saya," kata ibu dari 5 anak ini.
Selain harga beras naik, dia juga mengeluhkan kelangkaan minyak goreng di pasaran.
Untuk mendapatkan minyak goreng, dia harus mencari ke sejumlah toko grosir atau eceran.
"Giliran ada, harganya juga mahal," ucapnya sambil tepuk jidat.
BACA JUGA:Operasi Pasar Sudah Dilakukan, Ganjar Tegaskan Pentingnya Kejujuran dalam Pengelolaan Pangan
Sementara, Sri (68), salah satu pengecer beras dan minyak goreng di Dukuhwaru, membenarkan jika harga beras mengalami kenaikan dan minyak goreng langka di pasaran.
"Padahal Lebaran Idul Fitri masih jauh, tapi harga kebutuhan pokok sudah naik. Nanti kalau pas mendekati lebaran gimana, bingung saya," ucapnya.
Sementara itu sebelumnya, untuk mengendalikan inflasi, Komisi II DPRD Kabupaten Tegal meminta Bupati Tegal dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk rutin terjun ke pasar dan memantau harga kepokmas (kebutuhan pokok masyarakat).
“TPID harus sering pantau harga secara real time. Ini akan memudahkan Bupati mengambil kebijakan penanganan inflasi,” kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tegal, Aditya Zulton Prakosa, Jumat 10 Februari 2023.
BACA JUGA:Antisipasi Meluap, TNI-Polri dan Warga Penujah Buat Tanggul Sungai Menyawak Tegal