“Mbah Hisyam itu orang istimewa bagi Purbalingga. Beliau benar-benar harus diingat riwayat serta biografinya oleh anak-anak, nahdliyin terutama,” ujar Isfandiari.
Kegiatan ziarah dalam rangkaian peringatan harlah 1 abad NU itu sebagai upaya mengenang sekaligus mengenalkan sosok pejuang NU.
“Iya pesan saya adalah saat ziarah, terutama anak-anak muda NU kita harus benar-benar mendapatkan inspirasi dari beliau. Karena beliau di masa muda sampai akhir hayatnya mengabdi pada negara pada nusantara,” paparnya.
“Sehingga beliau akan terkenang sampai saat ini dan teman-teman masih menziarahinya untuk kepentingan banyak umat,” tambahnya lagi.
BACA JUGA:Jalan Pedukuhan di Desa Depok Kabupaten Pekalongan Hilang Akibat Bencana Longsor
Dia juga mengapresiasi antusiasme warga nahdliyin di Purbalingga, dalam memeringati organisasi yang KH Hasyim Asy’ari dirikan.
“Ini adalah salah satu rangkaian peringatan yang puncaknya di Sidoarjo nanti. Ini bukan hanya peristiwa nasional tapi dunia. Dan PBNU sangat apresiasi kegiatan di Purbalingga, karena antusias sangat besar,” ungkapnya.
Rangkaian peringatan harlah 1 abad NU di Purbalingga berlangsung meriah. Selain ziarah ke makam Mbah Hisyam, juga ada karnaval budaya Nusantara di GOR Goentur Darjono.
BACA JUGA:Hujan Disertai Angin Kencang, 3 Titik di Paninggaran Pekalongan Longsor
Di antaranya 100 gunungan tumpeng. Selain itu, juga ada pertunjukan budaya dari masing-masing wilayah, seperti rebana, kuda lumping, dan budaya ciri khas desa. *