Anis hanya pasrah karena dirinya tak mampu mengobatinya. Beruntung, dia memiliki BPJS mandiri.
"Tapi sekarang BPJS-nya sudah nunggak 3 bulan. Dan insya Allah akan ditutup oleh Pemerintah Desa Pagongan. BPJS-nya akan dirubah menjadi JKN PBI (jaminan kesehatan nasional - penerima bantuan iuran)," kata Anis.
Anis tak menampik, selama ini dirinya juga sudah mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD). Dan sejak 15 Desember 2022 lalu, pihaknya juga mendapatkan Kartu Jateng Sejahtera (KJS). Tiap bulan mendapatkan bantuan KJS Rp250 ribu seumur hidup.
Anis berharap penyakitnya lekas sembuh supaya bisa beraktifitas kembali. Sebelum sakit, Anis memang sempat bekerja sebagai karyawan toko. Setelah sakit, ia tak bisa berbuat banyak. Kesya, anak semata wayangnya juga harus membantunya ketika dirinya hendak ke kamar mandi.
BACA JUGA:Penyandang Disabilitas Kabupaten Tegal Sumbangkan Darahnya Melalui PMI
"Kesya memang anak yang baik. Dia selalu membantu saya ketika saya akan beraktifitas," ucapnya.
Sementara, Kepala Desa Pagongan, Kurniawan membenarkan kondisi Anis yang menderita lumpuh. Sejauh ini, pemerintah desa tidak menutup mata.
Pihaknya selalu memprioritaskan warganya yang kesusahan untuk mendapatkan bantuan sosial (Bansos). Tak terkecuali Anis yang sudah mendapatkan BLT DD dan KJS.
Pihaknya juga siap akan membantu Anis ketika hendak berobat ke Semarang. Misal, untuk biaya transportasi atau lainnya.
BACA JUGA:DLH Kabupaten Tegal Keluarkan Kebijakan Belanja Tanpa Kantong Plastik
"Kemarin kami juga ke rumah Anis. Dan kami akan membuatkan jamban di rumahnya. Kami sudah membeli materialnya. Insya Allah besok bisa langsung dikerjakan," kata Kurniawan, saat ditemui di Balai Desa Pagongan.
Selain dari pemerintah desa, Anis kabarnya juga sudah diasesment oleh Dinas Sosial Kabupaten Tegal.
"Kalau tidak salah, hari Senin kemarin Dinsos sudah mendatangi Anis," ucapnya. *