SLAWI, RADARTEGAL.COM - Pelatihan penulisan berita serta praktik di media massa dan website bagi kalangan pendidik, dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal yang bekerjasama dengan Harian Pagi Radar Tegal dan Program Organisasi Penggerak Pintar Tanoto Fondation.
Kegiatan kali ini diikuti perwakilan KWK yang berada di 18 kecamatan, Komwil I hingga VI, Pasda, serta Dinas Pendidikan Kabupaten Tegal.
Adapun hasil akhir yang hendak dicapai dari pelatihan kali ini diharapkan guru atau pendidik bisa mempubikasikan kegiatan disekolahnya ke dalam website yang dikelola Dinas Pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal Akhmad Was' ari SPd MM berkesempatan membuka kegiatan tersebut didampingi Koordinator Program Organisasi Penggerak Tanoto Foundation dan General Manager Harian Pagi Radar Tegal, di aula Dinas Dikbud, Rabu 14 Desember 2022.
BACA JUGA:SDN 1 Kalinyamat Wetan Kota Tegal Latih Jiwa Kewirausahaan Siswa Melalui Program Market Day
Pihak Tanoto, Anang Ainur Rozikin MPd berharap dari pelatihan ini nantinya para guru bisa menghasilkan tulisan populer dengan memperhatikan angel yang hendak ditulis sesuai dengan kaidah yang berlaku.
"Kami menggandeng pihak Radar Tegal untuk memberi bekal kepada guru tentang bagaimana teknik menulis yang baik, dengan harapan hasil karya tyulisan guru tersebut bisa dipublikasikan oleh Dinas Dikbud melalui websitenya. Diharapkan kedepan hal ini bisa menginspirasi banyak orang," ujarnya.
Sementara itu, Akhmad Was'ari mengajak peserta pelatihan untuk memulai membiasakan diri menulis.
"Saat ini menulis dimana saja bisa. Untuk menghasilkan sebuah karya berita perlu sebuah pembiasaan. Kami berharap setelah pelatihan ini, guru tertantang untuk mulai menulis dan bisa menjadi penulis yang handal yang mampu secara kontinyu mengisi webesite Dinas Dikbud," cetusnya.
BACA JUGA:Classmeting, DPIB SMK Negeri 3 Kota Tegal Adakan Mini Festival Kuliner
Dalam pelatihan, pemateri dari Harian Pagi Radar Tegal, Muhammad Sekhun menegaskan, untuk bisa menjadi penulis berita yang handal diawali dengan sebuah keberanian dalam menulis.
"Ada tiga fase yang harus dilalui agar seseorang bisa menjadi penulis berita. Yang pertama harus dipaksa, yang kedua terpaksa, dan yang ketiga akhirnya akan menjadi terbiasa," ungkapnya.
Dia juga mengajak peserta untuk menanamkan keyakinan bahwa menulis adalah hal yang mudah. Dan setelah seseorang sudah bisa dikatakan jago dalam menulis, langkah berikut yang harus diperhatikan adalah mengetahui pola dalam tulisan yang dibuatnya.
Dia juga memandu peserta pelatihan terkait meramu informasi menjadi sebuah berita. Hampir selama dua jam lebih, dia mengupas terkait memahami bahasa jurnalistik, rukun iman berita, struktur berita, cara menyunting berita, dan pengelolaan media massa serta website. Kegiatan kali ini juga diisi pemateri dari Dinas Kominfo Kabupaten Tegal. *