PEMALANG, RADARTEGAL.COM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang saat ini dihadapkan pada posisi delimatis dan serba bingung.
Karena guru yang lulus passing grade belum semuanya terakomodir untuk diangkat sebagai pegawai pemerintah dengan perjalanan kerja (PPPK).
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Basuki mengemukakan, jika dilihat kebutuhan guru di Kabupaten Pemalang masih cukup banyak. Namun usulan guru yang lolos passing grade untuk dapat diangkat menjadi Aparat Sipil Negara (ASN) kuotanya sangat terbatas.
BACA JUGA:Sempat Ambruk Sebelum Jadi, Bupati Tegal Pantau Ketat Perbaikan Pembangunan di SDN Pedeslohor 2
Menurutnya, kebutuhan guru di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang sendiri secara makro ada 1.200 orang.
Namun hasil pertemuan dengan DPRD pada Agustus tahun 2021 lalu, kebutuhan guru yang sangat mendesak hanya ada sekitar 723 orang.
"Makanya ketika melihat kebutuhan itu kami mendesak kepada Dewan agar mengusulkan ke pemerintah pusat, bagi guru yang lulus passing grade agar dapat terakomodir," katanya dalam audensi antara DPRD bersama Forum Guru Lulus Passing Grade (FGLPG) di gedung dewan, kemarin.
BACA JUGA:Rawan Konflik, Batas Kota dan Kabupaten Tegal Dipertegas, Wali Kota: Tidak Ada yang Dirugikan
Mengingat masih banyaknya kebutuhan guru itu, maka pihaknya sangat berharap ada pengangkatan prioritas I guru yang lulus passing grade. Adapun jumlahnya minimal sebanyak 700-an orang guru.
Namun demikian, apa yang diharapkan belum dapat terwujud. Sebab berbagai upaya yang sudah dilakukan oleh DPRD dan pemerintah daerah melalui BKD belum berhasil.
Sebab Pemerintahan Kabupaten Pemalang hanya bisa mengangkat sebanyak 297 orang guru.
BACA JUGA:Telkomsel Luncurkan Paket RoaMAX Liburan Keluar Negeri Jadi Makin Nyaman
Adapun sisanya yang kurang lebih ada sekitar 400-an orang, sampai sekarang belum bisa terakomodir.
"Jika bisa, kita mengusulkan sebanyak mungkin, karena kebutuhan guru itu, sangat banyak," jelasnya.
Ditambahkan, rata-rata PNS di satu sekolah antara tiga sampai empat orang. Padahal kebutuhan guru di satu sekolah yang normal itu, minimal guru kelasnya ada enam orang.