JAKARTA, radartegal.com - Meski sudah mendapat subsidi dari pemerintah, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ternyata lebih mahal dari negara tetangga seperti Malaysia.
Karenanya, pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda menyalahkan Pertamina atas kenaikan harga BBM di Indonesia.
Abu Janda lantas meminta Menteri BUMN Erick Thohir dan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk membenahi sistem manajemen maupun pengelolaan produksi di Pertamina.
"Yang harus dibenahi ini Pertamina. Masak jualan bensin paling mahal rugi pula Rp191 triliun. Maaf Pak Erick Thohir, katanya Bapak lagi benah-benah BUMN, benahin ni, Pak!" tegas Abu Janda di media sosialnya, Rabu, 7 September 2022.
Dia membandingkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) Indonesia dan Malaysia. Letak kesalahannya menurut Abu Janda ada di Pertamina bukan Presiden Jokowi.
Selain soal harga, Abu Janda juga menyoroti soal kualitas bensin di Indonesia produk Pertamina dan Petronas milik Malaysia.
"Jadi soal BBM naik ini ya, ini hitung-hitungan saya orang bodoh," kata Abu Janda dalam rekaman video yang diunggah di akun Instagramnya.
Ia mengurai harga BBM di Indonesia jika tidak disubsidi pemerintah ternyata jauh lebih mahal dari BBM Malaysia.
"Pak Jokowi bilang harga pertalite RON90 kalau tidak disubsidi Rp17.100 perliter. Harga RON89 di Vivo sekarang Rp10.900 ini harga tidak disubsidi," ujar Abu Janda.
"Harga bensin RON97 di Malaysia kualitasnya jauh di atas pertalite Rp14.200 ini harga tidak disubsidi," lanjutnya menjelaskan.
Dengan demikian, ia menyimpulkan bahwa terdapat kesalahan manajemen di Pertamina yang menyebabkan harga bensin di Indonesia lebih mahal ketimbang Malaysia.
"Artinya jika semua harga bensin tidak disubsidi, harga bensin di Indonesia paling mahal. Berarti kesalahannya ada di Pertamina dong, tidak efesien atau ongkos produksinya terlalu tinggi?," gumamnya.
Diketahui, pemerintah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi mulai dari Pertalite hingga Solar karena peningkatan subsidi dan APBN.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan harga Pertalite naik Rp10.000, Pertamax Rp14.500 dan Solar menjadi Rp6.800.
Sementara itu, Presiden Jokowi mengungkap pemerintah harus membuat keputusan yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yakni mengalihkan subsidi BBM. Maka harga BBM subsidi akan disesuaikan seperti dikutip dari Fajar.co.id. (*)