JAKARTA, radartegal.com - Kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan umum pada, Sabtu 3 September 2022 mendapatkan penolakan dari berbagai kalangan. Mereka bahkan mengancam akan menggelar demonstrasi menolak kebijakan pemerintah tersebut.
Salah satunya seperti yang diungkapkan Persaudaraan Alumni (PA) 212. Mereka memastikan akan turun ke jalan menolak kebijakan kenaikan harga BBM yang sudah diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Rencananya aksi itu akan diikuti massa PA 212 dari sejumlah daerah. Namun, PA 212 belum bisa memastikan berapa jumlahnya.
BACA JUGA: Harga Pertalite Naik Jadi Rp10 Ribu, Solar Rp6.800
“InsyaAllah kami akan komunikasikan segera untuk bisa turun aksi menolak kenaikan BBM,” kata Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin, Sabtu 3 September 2022.
Dalam demonya itu, ungkap Novel, massa PA 212 akan mendesak Presiden Jokowi untuk menurunkan kembali harga BBM. Bila tidak juga dikabulkan, konsekuensinya Presiden Jokowi lah yang harus turun dari jabatannya.
“Konsekuensi apabila (harga BBM) tidak turun maka Jokowi wajib turun kaena sudah benar-benar sangat membohongi rakyat dan ingkar janji yang akut,” tegas Novel sebagaimana yang dilansir radartegal.disway.id dari pojoksatu.id.
BACA JUGA: Kerap Menyerang SBY saat Naikkan BBM, PDIP Disebut Kader Demokrat Kemakan Omongan Sendiri
Sebelumnya, pemerintah resmi menaikkan harga BBM, Sabtu siang 3 September 2022. Kenaikan harga BBM kali ini sangatlah mengejutkan rakyat, karena nominalnya dinilai sangat tinggi.
Adapun rincian harga Pertalite yang sebelumnya dari Rp7.650 naik menjadi Rp10.000 per liternya. Atau kenaikannya mencapai Rp2.350 per liter.
Kemudian harga solar subsidi naik dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800/liter. Sedangkan pertamax juga ikut naik dari Rp12.500 jadi Rp 14.500/liter.
Sebelumnya diberitakan, setelah sempat meleset, akhirnya isu kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi benar-benar naik, sabtu 3 September 2022 hari ini. Pengumuman kenaikkan harga bbm itu dilakukan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara.
Kenaikan harga BBM subsidi pertalite dan solar dilakukan berkaitan dengan peningkatan subsidi di APBN. "Yaitu mengalihkan subsidi BBM, sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini dapat subsidi mengalami penyesuaian."
Dengan keputusan itu, harga pertalite diputuskan naik dari Rp7.650 menjadi 10.000 per liter dan solar dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800.