Jembatan Bantuan Ganjar di Jepara Hidupkan Akses Sosial dan Pendidikan

Rabu 24-08-2022,21:11 WIB
Reporter : Zuhlifar Arrisandy
Editor : Zuhlifar Arrisandy

JEPARA, radartegal.com - Dua kampung di Desa Mulyoharjo Kecamatan Jepara Kota, Kabupaten Jepara yang bertahun-tahun terpisah oleh sungai, kini dapat terhubung dengan mudah oleh Jembatan Sinambung yang dibangun Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Jembatan selebar 1,40 meter dan panjang 24 meter itu dibangun dari anggaran bantuan Provinsi (Banprov) sebesar Rp200 juta di tahun 2021.  Jembatan besi bercat warna merah itu tiap hari ramai dilewati warga untuk beraktivitas.

Mulai dari pekerja, ibu-ibu belanja, jamaah pengajian hingga anak-anak sekolah. Padahal dulunya, akses penghubung dua kampung yakni RT 4 RW 4 dengan RT 3 RW 5 tersebut hanya jembatan bambu, yang bisa dilewati pejalan kaki.

Bukan hanya itu, jembatan bambu itu sangat berbahaya bagi penyeberang di saat musim hujan. Yitno, warga Desa Mulyoharjo RT 3 RW 5 mengatakan bahwa pembangunan jembatan dari Banprov tersebut membuat hubungan sosial dua kampung semakin dekat. 

“Beda jauh, dulu antar kampung kurang dekat sekarang berhubung ada jembatan bantuan dari Pak Ganjar jadi lebih dekat hububgan warga, tidak perlu muter, padahal deket skali,” katanya, Rabu 24 Agustus 2022.

Bukan hanya mempererat tali sosial antarkampung, jembatan itu juga bermanfaat bagi keselamatan warga. Sebab, dulunya warga harus melewati jembatan bambu, yang rawan terpeleset ataupun patah.

“Jembatan bambu  itu sudah bertahun-tahun. Jadi, manfaat jembatan (Banprov) banyak. salah satunya lewat gampang aksesnya, hubungan sama kampung sebelah lebih dekat, dan aman untuk menyeberang,” lanjutnya.

Manfaat Jembatan Sinambung juga dirasakan oleh Sukarmi, warga Desa Mulyoharjo yang lain. Baginya, jembatan itu mempermudah akses warga untuk beraktivitas, karena bisa dilintasi sepeda motor. 

“Kalau dulu mau ke pengajian harus mutar karena di sini jembatannya bambu, kalau sekarang sudah bisa dilewati sepeda motor,” ujarnya.

Ia menceritakan, waktu jembatan masih berupa bambu sering ada warga yang terpeleset. Bahkan ada yang nekat bawa sepeda ontel, dan kecemplung ke sungai. Ini membahayakan bagi warga, terutama yang renta dan anak-anak.

Untuk itu, dengan adanya bantuan dari provinsi warga Mulyoharjo sangat senang dan terbantu.

“Kalau lagi musim banjir nempel airnya ke jembatan bambu, bahaya, tidak bisa dilewati sepeda harus jalan kaki. Sering terpeleset pakai sepeda juga kecemlung. Sekarang sduah bisa pakai motor, saya pengajian rutin tiap hari jumat,” paparnya.

Begitu pula dengan Winarti, tetangga Sukarmi, yang mengaku senang karena jembatan itu mempermudah dirinya untuk berbelanja di warung yang berada di seberang sungai.

“Belanja lebih mudah karena ada jembatan. Ya, saya belanja biasanya dua hari sekali,” tuturnya.

Bukan hanya itu, Jembatan yang diresmikan Ganjar di bulan Mei 2022 itu juga membantu pelajar untuk pergi bersekolah. Dulunya, anak-anak SD di RT 3 RW 5 harus diantar oleh orang tuanya kalau berangkat sekolah.

Kategori :