Demi mengungkap teka-teki kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Dewi Tanjung berencana memanggil arwah salah satu ajudan Irjen Ferdy Sambo tersebut.
"Nyai akan datang ke sebuah pulau. Nyai akan lakukan sebuah ritual untuk memanggil arwahnya Yosua," ucapnya.
"Nyai akan suruh Yosua datengi tuh yang bunuh kamu. Tiap malam takut-takutin mereka. Kalau perlu tongkrongin mereka. Pengen tahu pistolnya bisa nggak tembak arwah," ujar Dewi Tanjung seperti dikutip dari chanel Youtube Dewi Tanjung Berjudul "Ciee..Ciee Bu Jendral Beraninya Cuma Fitnah Orang yg udah Mati, Ingat Kau Seorang Ibu Putri..!" pada Rabu (3/8).
Politisi PDIP Dewi Tanjung berencana memanggil arwah almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Dewi Tanjung mengaku akan melakukan ritual di sebuah pulau. Di pulau tersebut, dirinya akan memanggil arwah Brigadir J.
Diketahui, aksi baku tembak yang terjadi di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo terus diselidiki.
Informasi yang dihimpun tim penyelidik, insiden penembakan terjadi karena Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J diduga melecehkan istri Ferdy Sambo. Yaitu Putri Candrawathi.
Yosua disebut masuk ke kamar istri Ferdy Sambo dan menodongkan pistol.
"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan menodongkan senjata,” kata Karopenmas Div Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan di Jakarta, Senin 11 Juli 2022.
Melihat kehadiran Brigadir Nopransyah Yosua Hutabarat di dalam kamarnya, istri Ferdy Sambo berteriak histeris.
Teriakan istri Ferdy Sambo itu didengar oleh Bharada E yang saat itu berada di lantai 2. Dia pun berlari turun ke lantai 1 dan menuju ke arah kamar pribadi komandannya.
Melihat kedatangan Bharada E, Brigadir Yosua menegurnya. Karena panik, Yosua langsung menodongkan senjata dan menembak Bharada E.
"Dia pun menghindar. Bharada E pun membalas menembak. Tembakannya mengenai sasaran dan menewaskan Brigadir J," papar Ramadhan.
Saat peristiwa itu terjadi, Ferdy Sambo tidak ada di rumah. Dia tengah menjalani tes PCR.
Dari hasil olah TKP, Brigadir Yosua melepaskan tembakan sebanyak 7 kali. Sedangkan Bharada E membalas tembakan 5 kali.