Pengakuan Kapolres Jombang Saat Akan Tangkap Mas Bechi Jombang: Saya Tak Banyak Bicara, Rawan Sekali

Minggu 10-07-2022,05:38 WIB
Reporter : Zuhlifar Arrisandy
Editor : Zuhlifar Arrisandy

JOMBANG - Proses penangkapan Moch Subchi Al Tsani (MSAT) alias Mas Bechi di  Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyah, Ploso, Jombang, Jawa Timur (Jatim) berlangsung menegangkan. Meski kemudian akhirnya tersangka pencabulan itu  menyerahkan diri ke polisi, Kamis (7/7) lalu.

Butuh kehatia-hatian dan proses yang ekstra sabar. Apalagi  Mas Bechi merupakan anak kandung pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyah, KH Muhammad Mukhtar Mukti. 

Bagi Kapolres Jombang  AKBP Moh Nurhidayat tidaklah mudah  untuk membujuk agar Mas Bechi, tersangka sekaligus buronan dan DPO kasus pencabulan santriwati, menyerahkan diri.  Setelah melakukan berbagai upaya negosiasi, akhirnya Mas Bechi menyerahkan diri.

Kini, Bechi sudah ditahan di Rutan Klas I Surabaya Medaeng, Sidoarjo, Jawa Timur.  Meski kini sudah ditahan, ternyata ada beberapa cerita menarik di balik upaya penangkapan Bechi.

Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat mengakui harus ekstra bersabar agar bisa menangkap Bechi.  Sebab, Bechi diketahui berada di kompleks Ponpes Ashiddiqiyyah.

Sebenarnya, pada 3 Juli kedatangan Moh Nurhidayat sudah disertai oleh 200 personel dari Polres Jombang.  Namun, polisi berusaha bertindak persuasif.

Tujuannya satu, untuk menghindari keributan antara penduduk ponpes dengan polisi.  Ponpes Ashiddiqiyyah hanya mengizinkan seorang polisi yang boleh masuk, yakni Kapolres Jombang. 

Moh Nurhidayat masuk sebagai negosiator. Dengan mengenakan peci hitam, dia langsung menemui ayah Mas Bechi, Kiai Haji Mukhtar Mukti.

Namun, betapa terkejutnya Moh Nurhidayat ketika sudah masuk ke dalam Ponpes. Sebab, negosiasi bukan dilakukan di ruang khusus atau tertutup, melainkan di depan ratusan jamaah santri Ponpes.

"Di luar dugaan, ternyata negosiasi itu tidak diadakan di ruangan khusus. Saya dihadapkan di depan banyak jamaah yang mudah terprovokasi. Ini sangat rawan sekali. Karena itu, saya memilih tidak banyak berbicara," kata Moh Nurhidayat kepada awak media beberapa waktu lalu.

Ini terbukti dari video yang beredar di media sosial. Dalam video itu, kiai Jombang tersebut berbicara kepada Kapolres di hadapan para jamaah.

"Jika negosiasinya di ruangan khusus, saya pasti bisa menjelaskan panjang lebar. Di dalam video tersebut saya hanya menyampaikan satu pesan kepada mbah kiai secara beretika," lanjut Nurhidayat.

Sikap tenang Moh Nurhidayat tersebut ternyata efektif. Meski saat itu tidak berhasil menangkap Bechi, setidaknya tidak sampai terjadi kericuhan. (*)

Kategori :