Disebut masih memiliki elektabilitas tinggi, nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto justru tidak masuk dalam rekomendasi seluruh DPW Partai Nasdem se-Indonesia.
Hal ini terungkap saat rapat kerja nasional (rakernas) yang berlangsung selama tiga hari di JCC, Senayan, Kamis (16/6).
“Yang ada tadi disampaikan di dalam forum rapat pleno adalah rekomendasi DPW. Pada saat penggodokan di screening commitee itu ada DPP Nasdem, DPP bisa nambah, bisa tidak menambah,” kata Johnny G Plate di Hotel Sultan, Senayan, Kamis (16/6).
Sekertaris Jenderal Partai Nasdem ini menuturkan bahwa, nama-nama yang direkomendasikan bisa bertambah maupun tetap.
"Tapi nanti itu akan dibahas di rapat malam ini, sebagai clue saja,” imbuhnya menekankan.
Dia menambahkan komunikasi yang dilakukan para elit partai politik dengan Nasdem hanya sebatas silaturami.
Menkominfo ini mengatakan, dalam memilih pemimpin harus satu paket yang tidak akan dikeluarkan dengan hasil musyawarah mufakat. Sehingga, perlu ada koalisi agar mendapatkan pasangan calon.
"Tidak selalu harus dalam satu koalisi. Bisa dibayangkan kalau sudah bertemu hanya membangun satu koalisi saja. Hanya satu paket calon presiden? Apakah itu sehat untuk Indonesia,” ujarnya.
"Atau tidak membangun komunikasi dan begitu banyak capres yang dari sisi jumlah tapi dari sisi kualitas kontestasi belum tentu bagus juga,” tutupnya dikutip dari RMOL.id. (ima/rtc)