Heboh rendang daging babi diminta pendakwah Gus Miftah untuk tidak perlu terlalu dibesar-besarkan. Apalagi, menurut Gus Miftah, rendang terkhusus daging tidak mempunyai agama.
"Jadi jangan terlalu dalam menyikapinya hingga merugikan orang atau agama lain," kata Gus Miftah.
Pernyataan Gus Miftah itu diungkapkannya lewat postingan di akun Instagram pribadinya, Senin (13/6). "Assalamualaikum, Allah SWT berfirman di dalam surat Al-Baqarah 168: Y ayyuhan-nsu kul mimm fil-ari allan ayyibaw," jelas Gus Miftah.
"Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di muka bumi," tambahnya.
Keturunan ke-9 Kiai Ageng Hasan Besari itu menyebut umat Islam tidak perlu pusing jika ada makanan non-halal. Ia juga tidak mempermasalahkan umat non-muslim mau makan makanan halal atau haram, yang terpenting sebagai muslim yang taat cukup menjauhi itu.
"Kewajiban makan makanan halal kan hanya untuk orang Islam ya, kalau non-islam? Ya terserah mau makan apa," tuturnya.
Selain itu Gus Mifath juga tidak mempermasalahkan tata cara mengolah makanan. Bagi Gus Miftah, yang terpenting adalah makanan non halal yang dijual dipasaran harus diberi label non-halal sehingga umat Islam tidak salah memakanya.
"Termasuk mau di masak dengan bumbu apa dengan cara apa ya selera mereka," ujar Gus Miftah.
"Saya justru berterimakasih kepada penjual makanan yang menjual makanan haram dan memberikan label non-halal," sambungnya.
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji, Sleman, Yogyakarta itu mengimbau agar umat Islam tidak perlu marah apabila melihat makanan non-halak dijual.
Yang harus dilakukan oleh umat Islam adalah untuk tidak membeli serta memakanya.
"Sehingga kalau kita melihat makanan non-halal, yang kita lakukan jangan emosi, cukup nggak usah dibeli. Ngomong-ngomong sejak kapan ya rendang punya agama?." tutupnya.
Sementara itu, rendang daging babi yang menjadi salah satu menu restoran nasi padang bernama Babiambo, menimbulkan pro dan kontra, baru-baru ini. Sampai-sampai Polisi harus turun tangan merespon polemik yang muncul.
Percakapan rendang babi pun riuh di jagad media sosial. Maki rampai setelah beberapa kepala daerah juga ikut mengomentari viralnya rendang babi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria misalnya, ia memilih untuk mengingatkan para pengusaha untuk menjaga perasaan. Mengingat menu makanan rendang bagian dari identitas warga Padang.