Kritikan terkait Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) yang dinilai selalu ikut campuri segala urusan di negeri ini djawab langsung LBP. Di antaranya adalah yang disampaikan anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Fadli Zon.
Politisi Partai Gerindra itu menyebut Luhut seperti menkosaurus atau menteri koordinator segala urusan. Luhut pun langsung membungkam para pengritiknya itu dengan menegaskan dirinya hanya mengurusi pekerjaan yang diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya ingin satu garis bawahi, Pak, jadi jangan saya dipikir ngurusi semua, tidak, Pak. Saya mengurusi semua yang di bidang saya dan diperintahkan Presiden, saya ulangi, diperintahkan Presiden," kata Luhut.
Pernyataan Luhut itu disampaikan di depan rapat kerja dengan Badan anggaran (Banggar) DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Disebutkan Luhut, selama ini dia hanya menjalankan tugas-tugas dan fungsinya selaku Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) sudah tertuang dalam Perpres Nomor 92 tahun 2019.
Perpres tersebut, tegas Luhut, bukan dibuat oleh dirinya. "Saya ini juga 75 tahun, tidak muda lagi, jadi saya tahu diri. Jadi ya kalau bisa saya kerjain, saya kerjain."
"Tapi kalau Anda lihat fungsi di sini, pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Presiden, ini bukan saya yang buat. Tahun 2019 yang buat ini, Pak Profesor Yudhoyono," ujar Luhut.
Sedangkan terkait banyaknya tugas yang diberikan kepadanya, Luhut pun mempersilakan DPR bertanya langsung ke Jokowi.
"Jadi kalau, Bapak, lihat A sampai I ini, ada pelaksanaan fungsi kementerian dan seterusnya, ada pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Presiden, jadi saya melaksanakan perintah Presiden saja," tegasnya.
Sebelumnya, banyak kalangan menilai Luhut banyak ikut campur yang bukan urusannya. Dikarenakan banyaknya yang diurus, Luhut oleh Fadli Zon Cs dituding bak 'Menkosaurus' (Menteri Koordinator segala urusan).
Di mana, Luhut dianggap memiliki peran sentral dalam pemerintahan Jokowi. "Menko Marinves kelihatannya sangat dipercaya Presiden. Bahkan ada yang menjuluki Menkosaurus," katanya.
Di antaranya, Luhut memimpin penanganan Covid-19 hingga beberapa kali mengumumkan PPKM. Luhut juga menyampaikan kepada masyarakat saat ada kebijakan mudik lebaran.
Ketika ramai masalah minyak goreng, Luhut juga ikut menyebarkan kebijakan pemerintah. Belum lama ini, Luhut mengumumkan tarif masuk Candi Borobudur.
Fadli Zon pun berikan tanggapan keras soal rencana kenaikan harga tiket Candi Borobudur menjadi Rp750 ribu.
Harga tiket Candi Borobudur itu berlaku untuk turis lokal asal Indonesia. Sementara untuk wisatawan asing dikenakan tarif Rp1.443.000 (kurs Rp14.400).
Wacana kenaikan harga tiket Candi Borobudur itu diinfokan oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bebapa waktu lalu. Terkait hal itu, Fadli Zon berikan reaksi menohok di akun Twitter pribadinya.