PKS Belum Bicara soal Capres, Habib Aboe Bakar Alhabsy: Siapa yang Putuskan dengan Anies? Gak Ada

Jumat 10-06-2022,06:00 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan belum tentu diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang. Karena sampai saat ini, PKS sama sekali belum memutuskannya.

Penegasan itu diungkapkan Sekertaris Jenderal (Sekjen) PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (9/6). “Siapa yang memutuskan PKS dengan Anies? nggak ada. Anies buat Jakarta, untuk nasional kita liat lagi,” tegas Habib Aboe.

Meski begitu, Habib Aboe tak menampik PKS memang memiliki kedekatan dengan Anies Baswedan. “Tentu banyak kader PKS yang memiliki kedekatan dengan Anies Baswedan.”

Hanya saja hal itu tidak bisa dijadikan dasar Partai Berlambang Bulan Sabit Kembar itu mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 nanti. “Masyarakat PKS dekat dengan Anies, ya iya lah. Emang cocok kok anies untuk calon juga, tapi belum tentu (diusung PKS),” ucapnya.

Menurut anggota Komisi III DPR RI itu, keputusan siapa nantinya yang diusung PKS di Pilpres 2024 akan ditentukan oleh Majelis Syuro.

“Nanti akan dimusaywarahkan oleh Majelis Syuro PKS. Tapi kita nggak patah arang dengan Anies, kita terbuka saja. Tapi belum tentu pilihan terakhir,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Presiden PKS Ahmad Syaiku pernah menegaskan akan selalu mengutamakan kader internal untuk diusung sebagai capres 2024. “Jadi, tetap kalau penokohan kita dorong Dr Salim Segaf Al Jufri,” ungkap Syaikhu, Selasa (1/2) lalu.

Bahkan, Syaikhu terang-terangan bahwa partainya sudah melakukan persiapan menuju Pilpres 2024 dan komunikasi dengan parpol lain untuk penjajakan koalisi.

“Sambil terus menguatkan kesiapan, termasuk menjalin komunikasi dengan partai lain,” bebernya.

Menurutnya, saat ini masih terlalu dini berbicara soal sosok yang akan diusung di Pilpres 2024 mendatang. Akan tetapi ia menegaskan bahwa capres PKS nantinya akan ditentukan melalui musyawarah Majelis Syuro. 

Koalisi dengan parpol lain, jelasnya, juga sangat diperlukan oleh PKS. Apalagi, perolehan suara partai berlambang bulan sabit kembar di masih jauh dari presidential threshold.

“PKS masih membuka diri karena syarat presidential threshold (ambang batas presiden) 20 persen, sementara suara PKS 8,21 persen, jadi PKS harus berkoalisi,” jelasnya.

“Kita siap berkomunikasi dengan calon mitra koalisi. Jika sudah ada koalisi, tentu baru diputuskan siapa capres yang akan diusung,” tanda Ahmad Syaikhu. (pojoksatu/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait