Kehadiran barisan emak-emak saat perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu, menjadi salah satu kelompok yang fenomenal. Mereka hadir dan konsekuen untuk memberi dukungan kepada pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Menurut aktivis senior, Setya Dharma Pelawi, kehadiran kelompok emak-emak di seluruh pelosok Tanah Air saat itu dipicu ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Jokowi pada periode sebelumnya.
“Mereka berharap pasangan Prabowo-Sandi dapat menjadi alternatif pemimpin yang akan membawa perubahan,” ujarnya kepada redaksi, Rabu (1/6).
Itulah sebanya, saat pasangan Prabowo-Sandi dinyatakan kalah, militansi perjuangan barisan emak-emak tidak lantas surut begitu saja. Sebagian besar masih menaruh harapan bahwa Prabowo dapat tampil sebagai sosok pengimbang, dengan menjadi kekuatan oposisi sejati.
Hanya saja, kemudian mereka kecewa dengan keputusan yang dipilih Prabowo dan Sandiaga. Keduanya yang diharapkan akan menjadi penyeimbang gerakan perubahan, ternyata justru memilih masuk dalam lingkaran istana.
Prabowo dan sandiaga beralasan rekonsiliasi dan stabilitas politik demi peningkatan kesejahteraan rakyat. Emak-emak semakin kecewa lantaran di kemudian hari alasan tersebut sama sekali tidak terbukti.
Rekonsiliasi dan stabilitas politik tidak menjamin lahirnya kebijakan yang mensejahterakan.
“Kekuatan oligarki justru tambah merajalela, memporakporandakan kedaulatan dan kepentingan rakyat. Prabowo gagal memberikan pengaruhnya pada pemerintahan Jokowi sekalipun berada di dalam pemerintahan,” jelas Setya Dharma Pelawi.
Saat Prabowo meninggalkan harapan emak-emak dan menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi, mereka pasti merasa patah hati.
Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo tentu akan mencari lagi dukungan emak-emak, jika memang berniat maju lagi. Tapi yang perlu dicatat adalah emak-emak tidak akan lupa dengan rasa sakit hatinya.
“Barisan emak-emak tentu akan menolak untuk dikhianati kedua kalinya (oleh Prabowo). Emak-emak akan terus berjuang bersama pemimpin sejati yang setia terhadap cita-cita kesejahteraan rakyat dan bangsa,” tutupnya. (rmol/zul)