Gara-gara meramalkan nasib anak sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril ditemukan meninggal dunia, Rara Istiati Wulandari atau Mbak Rara dikecam Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Mbak Rara diminta Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas tidak membuat gaduh dengan ramalannya. Anwar Abbas menilai ramalan yang dibuat Mbak Rara sama saja dengan praktik perdukunan.
“Agama Islam melarang umatnya berhubungan dengan dukun. Oleh karena itu, MUI mengimbau umat Islam menjauhi praktik perdukunan,” kata Buya Anwar Abbas, Sabtu (28/5).
Mbak Rara pun menanggapi santai kecaman dari Anwar Abbas itu. “Buat MUI yang memberikan himbauan dan kecaman buat Rara soal anak Pak Ridwan Kamil dinilai bikin gaduh ya Rara haturkan maaf ya,” kata Rara dikutip dari akun Instagramnya @rara_cahayatarotindigo, Minggu (29/5).
Pawang hujan yang terkenal namanya saat gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika itu mengungkit keberhasilannya ketika meramal anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka.
“Rara pernah meramal anak presiden Jokowi, Mas Gibran diprediksi akan menjadi wali kota atas izin Allah Tuhan YME waktu menjawab ramalan itu bisa terjadi,” jelas Rara.
Rara meramalkan Gibran pada Februari 2020. Saat itu, Gibran belum dapat rekomendasi dari partai PDIP untuk maju di Pilkada Solo.
Dikatakan Rara, kala itu masih banyak yang menduga Gibran tidak akan mendapat kendaraan politik. Bahkan ada yang menyebut Gibran tidak mungkin jadi walikota Solo.
“Aku sudah diwawancarai oleh banyak media di Bali terkait prediksi karier mas Gibran, mas Boby dan mas Kaesang. Prediksiku mas Gibran dan mas Boby Nasution diprediksi akan menjadi kepala daerah, mas Kaesang diprediksi akan jadi pengusaha terutama di bidang kuliner dan olahraga yang cemerlang,” kata Rara.
Menurut Rara, prediksinya itu dimuat di sejumlah media online dan cetak. Rara kemudian melakukan meditasi afirmasi. Ia ingin bertemu dan silaturahmi dengan Gibran.
“IT works kejadian Rara beneran bisa ketemu mas Gibran bersama Projo Solo,” beber Rara.
Rara mengaku pernah memprediksi bahwa Gibran akan dapat tiket dari PDIP dan semua parpol di Pilkada Solo itu satu warna.
“Atas izin Allah Tuhan YME kejadian mas Gibran beneran dapat kendaraan PDIP dan semua partai kawal mas Gibran. Hampir lawan kotak kosong, tapi ternyata ada calon independen,” kata Rara.
Rara memprediksi Gibran akan memimpin Kota Solo dua periode sebelum mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng).
“Sekarang seneng liat kinerja mas Gibran sebagai Walikota Solo yang diprediksi akan dua periode baru akan nyalon gubernur Jateng. Semoga Allah Tuhan YME mengabulkan,” tambahnya.